Datang kemudian dimulai dari mana judul artikel diatas akan diulas
saya masih sedikit mengambang, namun jika satu gambaran artikel atau
sedikit inspirasi telah didapat rasanya sayang kalau dilewatkan tanpa
dituliskan. Sampai akhirnya artikel hiburan ini saya beri judul
"Segera Bangun Keluarga dan Punya KK".
Adalah normalnya manusia yang saat telah sampai usia dewasanya
seseorang tersebut tidak mungkin selamanya selalu membuntut pada orang
tua. Dan bahwa seiring waktu berjalan seseorang tadi akan menemukan
pergaulan sosial baru yang sesuai dengan keadaan pertumbuhan dirinya
dan tingkat kebutuhan spiritual serta material yang tentunya tidak
sama antara masa-masa dulu (anak-anak) dengan masa dewasanya sekarang.
Atau boleh perubahan juga perkembangan sampai masa dewasa tadi,
dikategorikan pada dua perkara global. Yaitu mengenai perihal
1. Pergaulan lingkungan sosialnya,
2. Kebutuhan sehari-harinya (spiritual maupun material)
Pertama dari sisi pergaulan atau lingkungan sosialitas, seorang anak
TK atau masa kanak-kanak akan bersosial dengan anak seusianya, anak SD
juga berteman dengan sebayanya, anak SMA dan demikian juga remaja
perkuliahan sampai seseorang telah dewasa yang bekerja. Sesuai
berjalannya waktu mereka menemukan dan bergaul dengan lingkungan
sosial yang baru, lepas saat masa kecil sampai dewasa ada beberapa
teman yang selalu berkegiatan bersama akan tetapi lingkungan sosial
baru juga membawa teman-teman baru yang mereka akan saling
berinteraksi sesuai normalnya manusia sebagai makhluk sosial tanpa
meninggalkan teman lama yang bersama tadi. Dan peran orang tua adalah
sebagai pengayom atau mengawasi kegiatan anak tadi agar kegiatan serta
perkembangan sosial tetap berada dijalur positif tanpa terlalu
berlebihan membatasi.
Yang kedua yaitu kebutuhan, baik spiritual maupun material.
_Kebutuhan spiritual yang lebih mengacu pada beberapa pengetahuan baru
yang sesuai keperluan pribadinya, seperti contoh; siswa sekolah dasar
belajar sesuai porsinya begitu juga mahasiswa, tidak mungkin kan akan
mengulang pelajaran sekolah dasar lagi?,, sampai kemudian seorang yang
dewasa akan belajar lebih pada pengalaman, lewat sharing dengan orang
lain maupun yang ia cermati sendiri dari perjalanan hidupnya.
_Kebutuhan material, yang ini sering menjadi problem umum saat
seseorang telah selesai mengikuti kurikulum belajar, baik yang belajar
pada lembaga pendidikan umum (formal) maupun sesorang yang belajar
pada lembaga non formal. Dan pada ahirnya seseorang tadi akan berfikir
dan melakukan aktifitas yang dapat memberikan hasil untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri atau sederhananya bekerja, mengingat manusia
hidup perlu biaya dan tidak mungkin selalu meminta pada orang tua
lagi.
Pendidikan, pergaulan sosial, bimbingan serta pengawasan orang tua
telah membentuk karakter diri pribadi untuk memulai perannya sendiri
pada fase kedewasaan yang mandiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan
sendiri, demikian yang dikenal dengan bekerja atau membangun kerja
sama dengan orang lain. Ada yang melamar kerja sekaligus bekerja pada
perusahaan tersebut ada juga yang dari proses perjalanan pada
lingkungan sosial tadi bertemu dengan beberapa teman sampai akhirnya
saling bekerja sama untuk memulai suatu usaha untuk mendatangkan
hasil. Perihal baiknya adalah adanya suatu ibadah yang apabila
dikerjakan bersama mempunyai nilai lebih daripada dikerjakan sendirian
(berjamaah). Memang membangun kerja sama dibutuhkan proses yang
sedikit panjang begitu juga orang-orang yang diajak membangun usaha
tadi tentu tidak mungkin akan terbentuk secara instan. Beruntung jika
ada beberapa teman yang dari masa kecil sampai dewasa nanti masih
saling bersosial dan bisa diajak membangun suatu usaha dengan penuh
semangatnya para pemuda ini keuletan yang aktif produktif dan
inovatif. Nah dari kalangan muda-mudi bekerja sama dan mandiri inilah
yang bisa dikatakan generasi sukses.
Oleh karenanya pengusaha atau orang yang membangun usaha saya katakan
lebih mulia daripada menjadi generasi penerima gaji bukan pemberi
gaji. Jika usaha telah dimulai dan berjalan kemudian apabila ingin
meningkatkan ke skala besar tentunya diperlukan modal, baik modal
ketrampilan maupun keuangan (hukum bisnis normal). Ketrampilan bisa
dilatih seiring waktu berjalan, modal keuangan bisa diperoleh pada
perbankan. Selanjutnya tidak salahkan, jika muda bekerja sama kemudian
membangun usaha kemudian segera bangun keluarga dan punyai KK! untuk
memperoleh modal keuangan dari perbankkan. Kalau ada saudara yang
bersedia membantu atau punya tabungan sendiri sih malah bagus, nha
kalau bekal awalnya cuma nekad! Ya,, sementara ikuti prosedur yang ada
saja dulu nggak pa pa,, hahahaha asem,
--
agus_ngawi 085733246907
Thursday, 30 May 2013
Wednesday, 15 May 2013
Mengkritik Bijak Dengan Artikel, Bukan Adu Status
Ulasan ini akan ditulis dengan sederhana saja tanpa perlu dipanjang
lebarkan karena saya kira semua pembaca sudah pasti faham, bahwa
setiap manusia itu bebas memberi tanggapan pada suatu bacaan atau
setiap orang diperbolehkan memiliki pemikiran berbeda yang merdeka
bebas lugas dan yang terpenting adalah konsekuen serta tanggung jawab
atas pribadi masing-masing,. Konsekuen dalam arti ucapan yang
dikemukakan sesuai dengan apa-apa yang dikerjakan. Tanggung Jawab
dalam arti pendapat tadi mengandung satu pemahaman yang bisa diuraikan
disampaikan dan dibenarkan. Sehingga memiliki pemikiran berbeda
diperbolehkan atau kalau memang sadar,, setiap orang pasti memiliki
satu keunikan.
Seperti kutipan K.H Bisri Musthofa: Perbedaan adalah sesuatu yang
fitri sekali,, seseorang tidak harus berfikir sama namun lebih pada
sama-sama berfikir dan sah-sah saja silahkan saja manusia itu
mempunyai pemikiran gila sekalipun asalkan jangan berhenti belajar.
Manakala seringnya suatu masalah tadi timbul karena seseorang telah
berhenti belajar sebab merasa dirinya sudah pintar.
Mengenai bagaimana cara meyampaikan tanggapan atau pemikiran tadi,,
artikel ini saya beri judul "Mengkritik Bijak Dengan Artikel, Bukan
Adu Status"
Ada satu ungkapan,, "api tidak bisa dipadamkan dengan api"
dimaksudkan jika ada pertentangan antara dua pihak dimana keduanya
saling bersikeras maka salah satu atau keduanya akan patah dan hal
tersebut bisa dibilang merugikan tanpa untung. Beda lagi apabila kedua
pihak tadi atau salah satunya bisa mengerti dan ini dianjurkan, maka
yang muncul adalah kekayaan yang beragam. Seperti dalam skala besarnya
indonesia dengan Bhineka Tunggal Ika, perusahaan yang disitu ada
manager dan karyawan, keluarga dengan bapak yang mencari nafkah dan
ibu yang memasak didapur, kelas dengan guru yang mengajar dan murid
yang menyimak pelajaran. Disini suatu perbedaan akan berjalan seimbang
juga harmonis sekali, bukannya semua jadi pengajar,, yang saling adu
konsep tapi tak punya peserta didik! Aneh kan?
Lantas mengapa tulisan ini dikatakan Mengkritik Bijak Dengan Artikel,
Bukan Adu Status! Seorang yang pandai atau sederhananya orang yang
rajin,, dia tidak menerima bayaran tanpa melakukan suatu pekerjaan,
siswa tidak menerima ijazah tanpa mengikuti ujian. Salah satu fungsi
isi atau tujuan artikel adalah menyampaikan suatu maksud, agar
seseorang bisa memahami beberapa jalan pemikiran orang lain dengan
lebih santun saya bilang. Dan lagi artikel atau suatu tulisan akan
lebih bisa mengajak orang lain untuk saling belajar, mengeja seberapa
jauh sih jalan pengetahuan saya? seberapa faham sih saya menanggapi
masalah untuk kemudian saya tuliskan?,, bagaimana mau mengkritisi
ulasan, sedangkan apa yang dipikirannya sendiri saja tidak bisa
diuraikan/dituliskan?
Satu hal positif mengkritik dengan artikel adalah,,
pertama ; ada nilai belajar,, tentang sejauh mana diri memahami suatu
permasalahan,
kedua ; minimal seseorang bisa tahu bagaimana maksud pemikiran kita
dengan apa yang kita tuliskan,,
ketiga ; dengan tulisan akan bisa lebih membentuk suatu jalinan
emosional seseorang dengan yang lain untuk saling melengkapi,,
ke empat; tidak ada ruginya,, saat bisa meluapkan apa yang ada
dipikiran kecuali pikiran bisa lebih santai dan ringan.,
Dan masih banyak lagi perihal positif dari kegiatan menulis (masih
dalam konsep belajar). Adalah satu kalimat sakti "dengan membaca kita
mengenal dunia, dengan menulis dunia mengenal kita" atau boleh juga
"gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama"
terpaut manusia normal sedikit banyak memiliki kegoisan,, siapa lagi
yang akan mencatat karya kita selain diri kita sendiri?
Mengenai ungkapan puisi
"Seperti embun jatuh ke bumi tanpa bilang aduh
Begitulah cara cintaku berulang kali jatuh padamu, TANPA RAGU."
ungkapan tersebut bukan mengartikan apakah itu cinta bro,, melainkan
bagaimana cara cinta tadi jatuh dan diungkapkan dengan puisi.
Kesimpulannya,, mari sama-sama belajar menulis dan memberi kritikan
dengan bijak lah, jangan ajak saya untuk saling adu status,,, karena
saya bukan artis yang setiap kegiatan ucapan serta timbal balik pada
orang lainnya selalu diekspose untuk dijadikan berita. Yang itu memang
menjadi salah satu sumber penghasilan seseorang selaku wartawan.
Hahahha
--
agus_ngawi 085733246907
lebarkan karena saya kira semua pembaca sudah pasti faham, bahwa
setiap manusia itu bebas memberi tanggapan pada suatu bacaan atau
setiap orang diperbolehkan memiliki pemikiran berbeda yang merdeka
bebas lugas dan yang terpenting adalah konsekuen serta tanggung jawab
atas pribadi masing-masing,. Konsekuen dalam arti ucapan yang
dikemukakan sesuai dengan apa-apa yang dikerjakan. Tanggung Jawab
dalam arti pendapat tadi mengandung satu pemahaman yang bisa diuraikan
disampaikan dan dibenarkan. Sehingga memiliki pemikiran berbeda
diperbolehkan atau kalau memang sadar,, setiap orang pasti memiliki
satu keunikan.
Seperti kutipan K.H Bisri Musthofa: Perbedaan adalah sesuatu yang
fitri sekali,, seseorang tidak harus berfikir sama namun lebih pada
sama-sama berfikir dan sah-sah saja silahkan saja manusia itu
mempunyai pemikiran gila sekalipun asalkan jangan berhenti belajar.
Manakala seringnya suatu masalah tadi timbul karena seseorang telah
berhenti belajar sebab merasa dirinya sudah pintar.
Mengenai bagaimana cara meyampaikan tanggapan atau pemikiran tadi,,
artikel ini saya beri judul "Mengkritik Bijak Dengan Artikel, Bukan
Adu Status"
Ada satu ungkapan,, "api tidak bisa dipadamkan dengan api"
dimaksudkan jika ada pertentangan antara dua pihak dimana keduanya
saling bersikeras maka salah satu atau keduanya akan patah dan hal
tersebut bisa dibilang merugikan tanpa untung. Beda lagi apabila kedua
pihak tadi atau salah satunya bisa mengerti dan ini dianjurkan, maka
yang muncul adalah kekayaan yang beragam. Seperti dalam skala besarnya
indonesia dengan Bhineka Tunggal Ika, perusahaan yang disitu ada
manager dan karyawan, keluarga dengan bapak yang mencari nafkah dan
ibu yang memasak didapur, kelas dengan guru yang mengajar dan murid
yang menyimak pelajaran. Disini suatu perbedaan akan berjalan seimbang
juga harmonis sekali, bukannya semua jadi pengajar,, yang saling adu
konsep tapi tak punya peserta didik! Aneh kan?
Lantas mengapa tulisan ini dikatakan Mengkritik Bijak Dengan Artikel,
Bukan Adu Status! Seorang yang pandai atau sederhananya orang yang
rajin,, dia tidak menerima bayaran tanpa melakukan suatu pekerjaan,
siswa tidak menerima ijazah tanpa mengikuti ujian. Salah satu fungsi
isi atau tujuan artikel adalah menyampaikan suatu maksud, agar
seseorang bisa memahami beberapa jalan pemikiran orang lain dengan
lebih santun saya bilang. Dan lagi artikel atau suatu tulisan akan
lebih bisa mengajak orang lain untuk saling belajar, mengeja seberapa
jauh sih jalan pengetahuan saya? seberapa faham sih saya menanggapi
masalah untuk kemudian saya tuliskan?,, bagaimana mau mengkritisi
ulasan, sedangkan apa yang dipikirannya sendiri saja tidak bisa
diuraikan/dituliskan?
Satu hal positif mengkritik dengan artikel adalah,,
pertama ; ada nilai belajar,, tentang sejauh mana diri memahami suatu
permasalahan,
kedua ; minimal seseorang bisa tahu bagaimana maksud pemikiran kita
dengan apa yang kita tuliskan,,
ketiga ; dengan tulisan akan bisa lebih membentuk suatu jalinan
emosional seseorang dengan yang lain untuk saling melengkapi,,
ke empat; tidak ada ruginya,, saat bisa meluapkan apa yang ada
dipikiran kecuali pikiran bisa lebih santai dan ringan.,
Dan masih banyak lagi perihal positif dari kegiatan menulis (masih
dalam konsep belajar). Adalah satu kalimat sakti "dengan membaca kita
mengenal dunia, dengan menulis dunia mengenal kita" atau boleh juga
"gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama"
terpaut manusia normal sedikit banyak memiliki kegoisan,, siapa lagi
yang akan mencatat karya kita selain diri kita sendiri?
Mengenai ungkapan puisi
"Seperti embun jatuh ke bumi tanpa bilang aduh
Begitulah cara cintaku berulang kali jatuh padamu, TANPA RAGU."
ungkapan tersebut bukan mengartikan apakah itu cinta bro,, melainkan
bagaimana cara cinta tadi jatuh dan diungkapkan dengan puisi.
Kesimpulannya,, mari sama-sama belajar menulis dan memberi kritikan
dengan bijak lah, jangan ajak saya untuk saling adu status,,, karena
saya bukan artis yang setiap kegiatan ucapan serta timbal balik pada
orang lainnya selalu diekspose untuk dijadikan berita. Yang itu memang
menjadi salah satu sumber penghasilan seseorang selaku wartawan.
Hahahha
--
agus_ngawi 085733246907
Wednesday, 8 May 2013
Hati Lebih dari Sekedar Cermin, Namun Permata
Ada sebuah kisah hikmah abunawas dengan judul "Pertanyaan Sama,
Jawaban Berbeda" (bisa dicari sendiri pada blog terkait) dimana dalam
kisah tersebut diceritakan ada seorang murid yang sering bertanya
kepada abunawas "mengapa dengan pertanyaan yang sama, bisa
menghasilkan jawaban yang berbeda?". Kemudian abunawas memberi sedikit
penjelasan tentang mengapa tiap orang yang menanyakan pertanyaan yang
sama tadi mendapatkan jawaban yang berbeda? Singkatnya seperti
berikut,
Manusia boleh dibilang terbagi menjadi tiga tingkatan: tingkatan mata,
otak dan hati.
-Apakah tingkatan mata itu?
Anak kecil yang melihat bintang dilangit, ia mengatakan bintang itu
kecil, karena anak kecil tadi melihat hanya dengan menggunakan mata.
-Bagaimana dengan tingkatan otak?
Orang pandai yang melihat bintang, ia akan mengatakan bintang itu
besar, hanya saja nampak kecil karena terpaut dengan jaraknya yang
jauh sehingga nampak kecil.
-Kemudian tentang tingkatan hati?
Orang pandai dan mengerti yang melihat bintang dilangit, ia akan
mengatakan bahwa bintang itu kecil sekalipun ia tahu kalau bintang itu
besar aslinya. Karena bagi orang yang mengerti, tidak ada sesuatu yang
besar jika dibandingkan dengan ke-maha besaran tuhan.
Dari kisah diatas ulasan ini mengambil kesimpulan bahwa hati tidak
akan mampu ingkar pada penciptanya dan hati selalu patuh pada
penciptanya, bukan tentang manusia berada ditingkat mananya melainkan
hati tetap mempunyai peran sebagai poros inti suatu kebaikan. Dalam
arti; hati seseorang sekelam apapun pasti selalu ingat pada tuhan dan
itu tetap terbawa dalam suasana apapun. Suatu contoh jika seseorang
melakukan kesalahan pasti ada saat ia nantinya muncul istilah
menyesal, terlepas akan mengulangi kesalahan tadi karena bodoh atau
hatinya memang beku dan terlepas positif yang kemudian berubah menjadi
baik, hati tetap memberi pembawaan baik dengan suatu pengingat
penyesalan datangnya diakhir. Ada lagi saat seseorang hendak melakukan
kejahatan, pasti terbesit atau hati kecilnya akan berbicara bahwa yang
demikian itu tidak baik. Masalah nanti ia kerjakan atau tidak
kejahatan tersebut, itu pertimbangan akal yang disitu bujukan baik dan
buruk saling bertentangan dan hati yang baik akan mensinkronkan otak
untuk befikir dengan normal. Atau juga apabila ada pekerjaan wajib
sekelas ibadah dan sadar bahwa diri ini belum menunaikannya, coba diam
sejenak bagaimana hati akan bicara? Bisa didengar suaranya "Kerjakan
dulu,, tidak akan mengurangi apapun dan pasti lega"
Hati memiliki peran yang menyeluruh serta inti pada keadaan diri yang
memimpin kepada keseluruhan raga. Seperti dalam satu kutipan "pada
keadaan tubuh ada segumpal daging, jika ia baik maka menjadi baiklah
seluruh anggota tubuhnya dan apabila ia buruk, maka buruklah seluruh
anggota tubuhnya, ingatlah ia adalah hati". Dari kutipan ini hati
memiliki peran dalam pembawaan manapun baik ucapan maupun tindakan
serta dalam perannya memberi banyak ungkapan yang mencahayai akal dan
lisan sehingga berbagai macam ungkapan hati ini akan muncul sebagai
perasaan. Baik ungkapan adanya suka senang bahagia tenang nyaman
tentram damai dan lain sebagainya, demikian juga akan muncul ungkapan
perasaan yang kurang baik seperti susah sedih runyam kecewa dan
seterusnya yang sebagaimana hati terbalik-balik sesuai suasana
sekitarnya. Namun saat hati sedang menanggung kekecewaan kesedihan
siapa yang pertama akan diingat hati kecuali penciptanya atau hati
akan mencari teman yang memang memahami kemudian membawakan
ketentraman atas kekecewaan tadi. Ini boleh disebut fakta bahwa
manusia lain tidak akan mampu mengusai hati seseorang secara
menyeluruh mengingat hati tidak akan mampu memungkiri penciptanya.
Oleh karenanya keburukan selalu berusaha menjajah dan mendikte
segumpal daging berharga ini agar selalu dan ikut larut dalam
kejelakan, hati hati!
Hati lebih dari sekedar cermin, namun intan permata. Banyak orang
akan membuat perumpamaan akan hati ini yang memang memiliki peran
sentral juga kemilau yang sering membawa takjub, ada yang menyebut
hati ini seperti cermin ada yang menyebut hati ini beningnya embun dan
masih banyak persamaan hati lainnya. Sampai akhirnya ulasan ini
menyebut hati seperti intan permata, yang karena tak mampu inkarnya
menjadi sangat berharga dan perlu serta selalu terjaga, intan permata
yang kemilaunya sedemikian menakjubkannya. Adapun suatu hubungan
manusia dikatakan sehati adalah, artinya kedua tadi merasa nyaman bila
bersama berteman saling mengerti dan membangun tentang patuh pada
penciptanya.
--
agus_ngawi 085733246907
Jawaban Berbeda" (bisa dicari sendiri pada blog terkait) dimana dalam
kisah tersebut diceritakan ada seorang murid yang sering bertanya
kepada abunawas "mengapa dengan pertanyaan yang sama, bisa
menghasilkan jawaban yang berbeda?". Kemudian abunawas memberi sedikit
penjelasan tentang mengapa tiap orang yang menanyakan pertanyaan yang
sama tadi mendapatkan jawaban yang berbeda? Singkatnya seperti
berikut,
Manusia boleh dibilang terbagi menjadi tiga tingkatan: tingkatan mata,
otak dan hati.
-Apakah tingkatan mata itu?
Anak kecil yang melihat bintang dilangit, ia mengatakan bintang itu
kecil, karena anak kecil tadi melihat hanya dengan menggunakan mata.
-Bagaimana dengan tingkatan otak?
Orang pandai yang melihat bintang, ia akan mengatakan bintang itu
besar, hanya saja nampak kecil karena terpaut dengan jaraknya yang
jauh sehingga nampak kecil.
-Kemudian tentang tingkatan hati?
Orang pandai dan mengerti yang melihat bintang dilangit, ia akan
mengatakan bahwa bintang itu kecil sekalipun ia tahu kalau bintang itu
besar aslinya. Karena bagi orang yang mengerti, tidak ada sesuatu yang
besar jika dibandingkan dengan ke-maha besaran tuhan.
Dari kisah diatas ulasan ini mengambil kesimpulan bahwa hati tidak
akan mampu ingkar pada penciptanya dan hati selalu patuh pada
penciptanya, bukan tentang manusia berada ditingkat mananya melainkan
hati tetap mempunyai peran sebagai poros inti suatu kebaikan. Dalam
arti; hati seseorang sekelam apapun pasti selalu ingat pada tuhan dan
itu tetap terbawa dalam suasana apapun. Suatu contoh jika seseorang
melakukan kesalahan pasti ada saat ia nantinya muncul istilah
menyesal, terlepas akan mengulangi kesalahan tadi karena bodoh atau
hatinya memang beku dan terlepas positif yang kemudian berubah menjadi
baik, hati tetap memberi pembawaan baik dengan suatu pengingat
penyesalan datangnya diakhir. Ada lagi saat seseorang hendak melakukan
kejahatan, pasti terbesit atau hati kecilnya akan berbicara bahwa yang
demikian itu tidak baik. Masalah nanti ia kerjakan atau tidak
kejahatan tersebut, itu pertimbangan akal yang disitu bujukan baik dan
buruk saling bertentangan dan hati yang baik akan mensinkronkan otak
untuk befikir dengan normal. Atau juga apabila ada pekerjaan wajib
sekelas ibadah dan sadar bahwa diri ini belum menunaikannya, coba diam
sejenak bagaimana hati akan bicara? Bisa didengar suaranya "Kerjakan
dulu,, tidak akan mengurangi apapun dan pasti lega"
Hati memiliki peran yang menyeluruh serta inti pada keadaan diri yang
memimpin kepada keseluruhan raga. Seperti dalam satu kutipan "pada
keadaan tubuh ada segumpal daging, jika ia baik maka menjadi baiklah
seluruh anggota tubuhnya dan apabila ia buruk, maka buruklah seluruh
anggota tubuhnya, ingatlah ia adalah hati". Dari kutipan ini hati
memiliki peran dalam pembawaan manapun baik ucapan maupun tindakan
serta dalam perannya memberi banyak ungkapan yang mencahayai akal dan
lisan sehingga berbagai macam ungkapan hati ini akan muncul sebagai
perasaan. Baik ungkapan adanya suka senang bahagia tenang nyaman
tentram damai dan lain sebagainya, demikian juga akan muncul ungkapan
perasaan yang kurang baik seperti susah sedih runyam kecewa dan
seterusnya yang sebagaimana hati terbalik-balik sesuai suasana
sekitarnya. Namun saat hati sedang menanggung kekecewaan kesedihan
siapa yang pertama akan diingat hati kecuali penciptanya atau hati
akan mencari teman yang memang memahami kemudian membawakan
ketentraman atas kekecewaan tadi. Ini boleh disebut fakta bahwa
manusia lain tidak akan mampu mengusai hati seseorang secara
menyeluruh mengingat hati tidak akan mampu memungkiri penciptanya.
Oleh karenanya keburukan selalu berusaha menjajah dan mendikte
segumpal daging berharga ini agar selalu dan ikut larut dalam
kejelakan, hati hati!
Hati lebih dari sekedar cermin, namun intan permata. Banyak orang
akan membuat perumpamaan akan hati ini yang memang memiliki peran
sentral juga kemilau yang sering membawa takjub, ada yang menyebut
hati ini seperti cermin ada yang menyebut hati ini beningnya embun dan
masih banyak persamaan hati lainnya. Sampai akhirnya ulasan ini
menyebut hati seperti intan permata, yang karena tak mampu inkarnya
menjadi sangat berharga dan perlu serta selalu terjaga, intan permata
yang kemilaunya sedemikian menakjubkannya. Adapun suatu hubungan
manusia dikatakan sehati adalah, artinya kedua tadi merasa nyaman bila
bersama berteman saling mengerti dan membangun tentang patuh pada
penciptanya.
--
agus_ngawi 085733246907
Thursday, 2 May 2013
Puisi Kangen Komplikasi Waktu Adalah Untukmu
Ini terjadi mengiring jalannya matahari
Saat senyum pertamanya fajar sampai membakarnya tepat diatas kepala
Hmmm,,
Saya masih merinduimu sayang,,
Kamu masih kukagumi seperti puisi,
Hurufnya adalah tatanan rindu
Baitnya adalah rangkaian sayang
Menjadi utuh sajaknya tekadku, yang tak malu menulis untukmu
Hingga demikian,,
Sisa senyummu masih kubawa sampai dhuha,
Percakapan semalam masih membekas ditelinga,
Saya masih berjalan menitik history perbincangan kita,
Jalanan ini panas
Namun terasa sejuk, tiap kubaca celoteh bibir tulisanmu
Debu ini mengganggu,
Namun serpihnya semangat, tiap kulirik senyum malu pipimu
Saya tak ingin memaksamu membuka hati
Biar kita saling berjalan tanpa tuntutan
Yang perlu kamu ketahui hanyalah,
Kangenku masih memenuhi langit
Yang disitu tetap ada
Matahari
Awan
Juga tentunya senyum ramahmu,
Saya bersedia berlarut dalam keadaan manis ini
Saya tidak menolak kamu menjadi apapun
Saya sangat mau menaungi apabila
Kamu matahari dan bersembunyi
Kemudian awan menjadi hujan
Karena setelah itu
Masih bisa mengharap adanya pelangi,
Semua kehendak pasrah pada kuasanya,
Kita akan mengawalinya dengan mimpi kecil,
Mimpi yang sesungguhnya tak mau kubangunkan,
Sampai guntur memecahnya,,
Dan itu adalah bedug masjid diatas kepalaku,
Yang dipukul keras oleh bapak ta'mir,
Bedug bisa saja mananda waktu,
Namun tidak denganku yang waktu adalah bersamamu
Sampai nanti tiap malam dan selanjutnya
selalu ingin mendengar sapamu,,
--
agus_ngawi 085733246907
Saat senyum pertamanya fajar sampai membakarnya tepat diatas kepala
Hmmm,,
Saya masih merinduimu sayang,,
Kamu masih kukagumi seperti puisi,
Hurufnya adalah tatanan rindu
Baitnya adalah rangkaian sayang
Menjadi utuh sajaknya tekadku, yang tak malu menulis untukmu
Hingga demikian,,
Sisa senyummu masih kubawa sampai dhuha,
Percakapan semalam masih membekas ditelinga,
Saya masih berjalan menitik history perbincangan kita,
Jalanan ini panas
Namun terasa sejuk, tiap kubaca celoteh bibir tulisanmu
Debu ini mengganggu,
Namun serpihnya semangat, tiap kulirik senyum malu pipimu
Saya tak ingin memaksamu membuka hati
Biar kita saling berjalan tanpa tuntutan
Yang perlu kamu ketahui hanyalah,
Kangenku masih memenuhi langit
Yang disitu tetap ada
Matahari
Awan
Juga tentunya senyum ramahmu,
Saya bersedia berlarut dalam keadaan manis ini
Saya tidak menolak kamu menjadi apapun
Saya sangat mau menaungi apabila
Kamu matahari dan bersembunyi
Kemudian awan menjadi hujan
Karena setelah itu
Masih bisa mengharap adanya pelangi,
Semua kehendak pasrah pada kuasanya,
Kita akan mengawalinya dengan mimpi kecil,
Mimpi yang sesungguhnya tak mau kubangunkan,
Sampai guntur memecahnya,,
Dan itu adalah bedug masjid diatas kepalaku,
Yang dipukul keras oleh bapak ta'mir,
Bedug bisa saja mananda waktu,
Namun tidak denganku yang waktu adalah bersamamu
Sampai nanti tiap malam dan selanjutnya
selalu ingin mendengar sapamu,,
--
agus_ngawi 085733246907
Wednesday, 1 May 2013
Pemegang Kasta Netter Sadar Terbaik - Blogger
Pemegang kasta netter sadar terbaik = blogger. Sebenarnya catatan ini
sudah pernah saya ulas pada posting-posting sebelumnya dengan
modifikasi beberapa judul kalimat, baik pada blog yang dikelola
bersama teman-teman atau sedikit banyak pada blog saya sendiri. Yang
intinya sama-sama mengajak belajar menulis, membuat karya tulis atau
paling tidak mengeluarkan apa yang terlintas di otak dalam bentuk
tulisan agar tidak membebani fikiran dan ini adalah perihal baik
apabila diposisikan sesuai tempatnya juga sebagai karya untuk bisa
dikenang. Pemegang kasta netter terbaik yaitu blogger. Judul diatas
mungkin terlalu berlebihan, namun itu adalah pernyataan yang saya
dengar dan sebagai suatu penguat bagi pribadi saya untuk kembali
menulis lagi serta saya sangat setuju.
Sebelum mengulas lebih jauh ada baiknya mengenal dulu istilah dunia
internet ini.
Yang pertama apakah itu netter? Saya kira semua yang baca tulisan ini
sudah tahu, netter adalah sebutan bagi para pengguna/pengakses layanan
internet. Baik member suatu jejaring sosial, forum, pengelola website
maupun pelaku internet yang mencari berbagai informasi di dunia maya
(on line) dan tentunya pembaca tulisan ini. Dimana kebutuhan
informasi baik jejaring sosial, situs berita, website perpustakaan,
dan juga toko on-line tadi disediakan oleh suatu Penyelenggara Jasa
Internet yang sering juga disingkat dengan istilah PJI. Perusahaan
atau organisasi ini menyediakan jasa layanan koneksi akses internet
baik untuk perorangan, perkantoran, kampus, sekolah, dan lain
sebagainya. Keterangan tentang peran serta tanggung jawab PJI ISP asal
muasal internet, silahkan nanti ditanyakan pada google yang kemudian
akan diarahkan pada blog atau website terkait.
Kemudian bagaimanakah maksud dari pemegang kasta netter sadar
terbaik? Pengakses internet atau netter secara tidak langsung ternyata
mengklasifikasi atau mengelompokan diri pada beberapa golongan
tertentu yang mana kelompok-kelompok ini tadi menimbulkan suatu
penetapan individu sesuai perannya karyanya atau yang disebut
pengkastaan semu. Meski hal ini disebut pengkastaan semu yang memang
itu terjadi didunia maya, namun seseorang atau pelaku internet akan
memiliki suatu pencintraan sesuai dengan karyanya.
Mulai dari jejaring sosial aplikasi chatting seperti facebook,
twitter, yahoo messenger, skypea, nimbus dan semuanya yang termasuk
jejaring sosial dimana dewasa ini sangat marak diminati dan tumbuh
subur pada berbagai kalangan mulai dari pelajar pangajar penganggur
pebisnis pejabat bahkan selevel kepala negara. Seakan tidak bisa
dibilang tidak bahwa yang golongan-golongan tadi pasti mengenal dan
menggunakan yang demikian, jejaring sosial. Yang sebenarnya menurut
hemat saya aktif di jejaring sosial kurang bisa memberi manfaat
positif dan produktif, bagaimana bisa begitu? Coba, buat satu
pertanyaan saat kita butuh suatu informasi harga barang! bisa dijamin,
bukan jawaban signifikan yang diperoleh malah banyak celoteh candaan
yang didapat. Beda lagi jika pertanyaan tadi dicari lewat suatu mesin
pencari (semisal google), disitu pasti akan didapat banyak referensi
yang relevan komplit dengan tips-tipnya atau bahkan kita bisa langsung
diberi pilihan langsung toko on-line yang menjawab sekaligus
menyediakan apa yang dicari tadi, enak kan?. Baik referensi maupun
toko on-line tadi ditulis dan di desain oleh orang-orang kreatif,
yaitu blogger.
Kemudian lagi maraknya situs berita on-line yang ulasannya diterbitkan
oleh suatu website dan tentunya juga yang kreatif adalah penulis
beritanya, bloggernya. Karena apa? Mempunyai situs berita tanpa
memiliki jurnalis tentu sama saja bohong kan?,
Itu adalah satu perbandingan kecil, dan masih banyak lagi
perbandingan yang lain seperti yang di ulas pada satu artikel yang
berjudul "Pengguna Facebook Vs Twitter Vs Blogger Kreatif Mana?".
Silahkan baca pada ulasan artikel tersebut, kemudian renungkan dan
jangan menunggu nanti, segera kerjakan. Memang semua website mempunyai
manfaat serta kelebihan masing-masing bagi pengaksesnya, namun apakah
tidak lebih baik menentukan suatu pilihan yang mempunyai manfaat lebih
daripada dengan buang waktu tanpa hasil. Masih satu konsep yang sama
"sejarah hanya ditulis oleh pemenang" kemauan tekad latihan dan tetap
belajar.
--
agus_ngawi 085733246907
sudah pernah saya ulas pada posting-posting sebelumnya dengan
modifikasi beberapa judul kalimat, baik pada blog yang dikelola
bersama teman-teman atau sedikit banyak pada blog saya sendiri. Yang
intinya sama-sama mengajak belajar menulis, membuat karya tulis atau
paling tidak mengeluarkan apa yang terlintas di otak dalam bentuk
tulisan agar tidak membebani fikiran dan ini adalah perihal baik
apabila diposisikan sesuai tempatnya juga sebagai karya untuk bisa
dikenang. Pemegang kasta netter terbaik yaitu blogger. Judul diatas
mungkin terlalu berlebihan, namun itu adalah pernyataan yang saya
dengar dan sebagai suatu penguat bagi pribadi saya untuk kembali
menulis lagi serta saya sangat setuju.
Sebelum mengulas lebih jauh ada baiknya mengenal dulu istilah dunia
internet ini.
Yang pertama apakah itu netter? Saya kira semua yang baca tulisan ini
sudah tahu, netter adalah sebutan bagi para pengguna/pengakses layanan
internet. Baik member suatu jejaring sosial, forum, pengelola website
maupun pelaku internet yang mencari berbagai informasi di dunia maya
(on line) dan tentunya pembaca tulisan ini. Dimana kebutuhan
informasi baik jejaring sosial, situs berita, website perpustakaan,
dan juga toko on-line tadi disediakan oleh suatu Penyelenggara Jasa
Internet yang sering juga disingkat dengan istilah PJI. Perusahaan
atau organisasi ini menyediakan jasa layanan koneksi akses internet
baik untuk perorangan, perkantoran, kampus, sekolah, dan lain
sebagainya. Keterangan tentang peran serta tanggung jawab PJI ISP asal
muasal internet, silahkan nanti ditanyakan pada google yang kemudian
akan diarahkan pada blog atau website terkait.
Kemudian bagaimanakah maksud dari pemegang kasta netter sadar
terbaik? Pengakses internet atau netter secara tidak langsung ternyata
mengklasifikasi atau mengelompokan diri pada beberapa golongan
tertentu yang mana kelompok-kelompok ini tadi menimbulkan suatu
penetapan individu sesuai perannya karyanya atau yang disebut
pengkastaan semu. Meski hal ini disebut pengkastaan semu yang memang
itu terjadi didunia maya, namun seseorang atau pelaku internet akan
memiliki suatu pencintraan sesuai dengan karyanya.
Mulai dari jejaring sosial aplikasi chatting seperti facebook,
twitter, yahoo messenger, skypea, nimbus dan semuanya yang termasuk
jejaring sosial dimana dewasa ini sangat marak diminati dan tumbuh
subur pada berbagai kalangan mulai dari pelajar pangajar penganggur
pebisnis pejabat bahkan selevel kepala negara. Seakan tidak bisa
dibilang tidak bahwa yang golongan-golongan tadi pasti mengenal dan
menggunakan yang demikian, jejaring sosial. Yang sebenarnya menurut
hemat saya aktif di jejaring sosial kurang bisa memberi manfaat
positif dan produktif, bagaimana bisa begitu? Coba, buat satu
pertanyaan saat kita butuh suatu informasi harga barang! bisa dijamin,
bukan jawaban signifikan yang diperoleh malah banyak celoteh candaan
yang didapat. Beda lagi jika pertanyaan tadi dicari lewat suatu mesin
pencari (semisal google), disitu pasti akan didapat banyak referensi
yang relevan komplit dengan tips-tipnya atau bahkan kita bisa langsung
diberi pilihan langsung toko on-line yang menjawab sekaligus
menyediakan apa yang dicari tadi, enak kan?. Baik referensi maupun
toko on-line tadi ditulis dan di desain oleh orang-orang kreatif,
yaitu blogger.
Kemudian lagi maraknya situs berita on-line yang ulasannya diterbitkan
oleh suatu website dan tentunya juga yang kreatif adalah penulis
beritanya, bloggernya. Karena apa? Mempunyai situs berita tanpa
memiliki jurnalis tentu sama saja bohong kan?,
Itu adalah satu perbandingan kecil, dan masih banyak lagi
perbandingan yang lain seperti yang di ulas pada satu artikel yang
berjudul "Pengguna Facebook Vs Twitter Vs Blogger Kreatif Mana?".
Silahkan baca pada ulasan artikel tersebut, kemudian renungkan dan
jangan menunggu nanti, segera kerjakan. Memang semua website mempunyai
manfaat serta kelebihan masing-masing bagi pengaksesnya, namun apakah
tidak lebih baik menentukan suatu pilihan yang mempunyai manfaat lebih
daripada dengan buang waktu tanpa hasil. Masih satu konsep yang sama
"sejarah hanya ditulis oleh pemenang" kemauan tekad latihan dan tetap
belajar.
--
agus_ngawi 085733246907
Subscribe to:
Posts (Atom)