Wednesday, 15 May 2013

Mengkritik Bijak Dengan Artikel, Bukan Adu Status

Ulasan ini akan ditulis dengan sederhana saja tanpa perlu dipanjang
lebarkan karena saya kira semua pembaca sudah pasti faham, bahwa
setiap manusia itu bebas memberi tanggapan pada suatu bacaan atau
setiap orang diperbolehkan memiliki pemikiran berbeda yang merdeka
bebas lugas dan yang terpenting adalah konsekuen serta tanggung jawab
atas pribadi masing-masing,. Konsekuen dalam arti ucapan yang
dikemukakan sesuai dengan apa-apa yang dikerjakan. Tanggung Jawab
dalam arti pendapat tadi mengandung satu pemahaman yang bisa diuraikan
disampaikan dan dibenarkan. Sehingga memiliki pemikiran berbeda
diperbolehkan atau kalau memang sadar,, setiap orang pasti memiliki
satu keunikan.
Seperti kutipan K.H Bisri Musthofa: Perbedaan adalah sesuatu yang
fitri sekali,, seseorang tidak harus berfikir sama namun lebih pada
sama-sama berfikir dan sah-sah saja silahkan saja manusia itu
mempunyai pemikiran gila sekalipun asalkan jangan berhenti belajar.
Manakala seringnya suatu masalah tadi timbul karena seseorang telah
berhenti belajar sebab merasa dirinya sudah pintar.
Mengenai bagaimana cara meyampaikan tanggapan atau pemikiran tadi,,
artikel ini saya beri judul "Mengkritik Bijak Dengan Artikel, Bukan
Adu Status"

Ada satu ungkapan,, "api tidak bisa dipadamkan dengan api"
dimaksudkan jika ada pertentangan antara dua pihak dimana keduanya
saling bersikeras maka salah satu atau keduanya akan patah dan hal
tersebut bisa dibilang merugikan tanpa untung. Beda lagi apabila kedua
pihak tadi atau salah satunya bisa mengerti dan ini dianjurkan, maka
yang muncul adalah kekayaan yang beragam. Seperti dalam skala besarnya
indonesia dengan Bhineka Tunggal Ika, perusahaan yang disitu ada
manager dan karyawan, keluarga dengan bapak yang mencari nafkah dan
ibu yang memasak didapur, kelas dengan guru yang mengajar dan murid
yang menyimak pelajaran. Disini suatu perbedaan akan berjalan seimbang
juga harmonis sekali, bukannya semua jadi pengajar,, yang saling adu
konsep tapi tak punya peserta didik! Aneh kan?

Lantas mengapa tulisan ini dikatakan Mengkritik Bijak Dengan Artikel,
Bukan Adu Status! Seorang yang pandai atau sederhananya orang yang
rajin,, dia tidak menerima bayaran tanpa melakukan suatu pekerjaan,
siswa tidak menerima ijazah tanpa mengikuti ujian. Salah satu fungsi
isi atau tujuan artikel adalah menyampaikan suatu maksud, agar
seseorang bisa memahami beberapa jalan pemikiran orang lain dengan
lebih santun saya bilang. Dan lagi artikel atau suatu tulisan akan
lebih bisa mengajak orang lain untuk saling belajar, mengeja seberapa
jauh sih jalan pengetahuan saya? seberapa faham sih saya menanggapi
masalah untuk kemudian saya tuliskan?,, bagaimana mau mengkritisi
ulasan, sedangkan apa yang dipikirannya sendiri saja tidak bisa
diuraikan/dituliskan?
Satu hal positif mengkritik dengan artikel adalah,,
pertama ; ada nilai belajar,, tentang sejauh mana diri memahami suatu
permasalahan,
kedua ; minimal seseorang bisa tahu bagaimana maksud pemikiran kita
dengan apa yang kita tuliskan,,
ketiga ; dengan tulisan akan bisa lebih membentuk suatu jalinan
emosional seseorang dengan yang lain untuk saling melengkapi,,
ke empat; tidak ada ruginya,, saat bisa meluapkan apa yang ada
dipikiran kecuali pikiran bisa lebih santai dan ringan.,

Dan masih banyak lagi perihal positif dari kegiatan menulis (masih
dalam konsep belajar). Adalah satu kalimat sakti "dengan membaca kita
mengenal dunia, dengan menulis dunia mengenal kita" atau boleh juga
"gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama"
terpaut manusia normal sedikit banyak memiliki kegoisan,, siapa lagi
yang akan mencatat karya kita selain diri kita sendiri?
Mengenai ungkapan puisi
"Seperti embun jatuh ke bumi tanpa bilang aduh
Begitulah cara cintaku berulang kali jatuh padamu, TANPA RAGU."
ungkapan tersebut bukan mengartikan apakah itu cinta bro,, melainkan
bagaimana cara cinta tadi jatuh dan diungkapkan dengan puisi.
Kesimpulannya,, mari sama-sama belajar menulis dan memberi kritikan
dengan bijak lah, jangan ajak saya untuk saling adu status,,, karena
saya bukan artis yang setiap kegiatan ucapan serta timbal balik pada
orang lainnya selalu diekspose untuk dijadikan berita. Yang itu memang
menjadi salah satu sumber penghasilan seseorang selaku wartawan.
Hahahha

--
agus_ngawi 085733246907

No comments:

Post a Comment