jdhfdvurteiyeiter
trvvtkktneils
rttvrtninviusyuryecfdsfjndjnvdjvcvdjhflks
dn ueyuehfuihdfjn fuhffuhfiu
ikfhunfonfushfuifudhnjnmc
ffjuhnfuyofiudhfud
Thursday, 15 August 2013
Saturday, 22 June 2013
Pengurus Yayasan!, Jangan Ajari Anak Yatim Itu Mengemis
Salam,
Tulisan berikut ini merupakan sedikit ulasan dari kejadian sore tadi
waktu saya mampir ke satu warung makan. Yang disitu seperti halnya
warung makan yang lengkap dengan kursi meja perlengkapan makan serta
nasi berikut lauk juga camilan dagangan warung tentunya. Dari setiap
yang ada dimeja tadi saya melihat satu kotak amal dari suatu yayasan
yang menaungi anak yatim, mungkin ini sudah menjadi pelengkap isi meja
kebanyakan warung dan toko, atau juga bahkan setiap tempat yang sering
disinggahi banyak orang, sudah bukan menjadi sesuatu hal yang tabu
lagi pada masyarakat dewasa ini, saya dan tentunya pembaca sudah pasti
sering menemui hal seperti ini. Ya,, maklum saja, kebanyakan manusia
adalah egois kurang bisa memperhatikan keadaan sekitar, sehingga perlu
disediakan kotak amal pada tempat keramaian. Namun ada satu yang
mengganjal pikiran, yaitu; disamping kotak amal tadi ada satu majalah
tipis dari yayasan tersebut yang sampul bagian belakangnya terdapat
foto dua anak kecil berseragam olahraga kemudian menenteng kotak amal
yang sama persis dengan kotak yang tersedia diwarung makan ini.
Sedikit diam saya mengernyutkan dahi melihat gambar tadi! 'gambar ini
kok terlihat sangat dramatis sekali' kotak amal diatas meja kemudian
ada foto anak kecil yang menenteng kotak amal yang sama, terus terang
saya merasa iba atau mungkin bagi sebagian orang apabila menemui
peristiwa seperti ini juga merasakan hal yang sama. Entah karena suatu
pencitraan agar orang yang melihat menjadi tersentuh hatinya kemudian
mengisi kotak amal atau yang gambar demikian tadi bertujuan untuk
mengingatkan orang lain bahwa ada generasi yang harus dan layak
menerima suatu derma, saya kurang tahu. Yang menurut normal saya, hal
demikian itu kurang etis! Bagaimana tidak? Coba buat perbandingan,
sama-sama kotak amal,
1. jika satu kotak amal kemudian ditempeli dengan foto/gambar yang
berdrama menyedihkan menenteng kotak amal atau anak kecil yang kurus
kerontang, dibanding dengan
2. Satu kotak amal tadi juga ada majalah bacaan buah karya tulis anak
yayasan atau foto kegiatan kreatif anak-anak, ya,, walaupun
sederhananya kegiatan budidaya ikan, yang sedikit banyak anak-anak
tadi belajar berwirausaha kecil-kecilan?,,
Daripada perbandingan pertama yang nyata-nyata menodong rasa iba
orang lain untuk memberi sedekah! Entah karena rasa saling tolong
menolong atau karena pencitraan gambar yang tepat. Bukankah yang kedua
itu lebih baik, sehingga muncul ungkapan; "ohh,,, ternyata tidak
sia-sia ya, uang yang didermakan untuk anak-anak itu,," "ohh,,,
yayasan itu selain menampung donatur ternyata juga mendidik anak-anak
untuk mandiri ya,,," sangat bagus sekali itu...
Apakah yang kedua ini kurang lebih santun??,,
Saya pernah mempunyai teman yang tinggal di satu yayasan sederhana,
kegiatan yayasan juga baik, belajar, mengaji, bakti sosial, sekolah,
makanan terjamin dan lain sebagainya. Kemudian ada tugas giliran
bulalan rutin mengunjungi beberapa rumah orang mampu atau donatur
untuk mengisi data penyumbang berikut mengambil sejumlah uang yang
disumbangkan dicatat kemudian disampaikan kepada pengurus. Yang pada
prakteknya ternyata anak-anak tadi juga berbohong mengenai uang yang
diterima dari donatur atau sering kali anak-anak ini mengambil
beberapa lembar uang dari donatur untuk sakunya sendiri, bagaimana
tidak terbuka sangat lebar peluang belajar korupsinya apabila kegiatan
rutinnya seperti ini? Yang nyata-nyata kesempatan ada didepan mata.
Beda lagi apabila para donatur memberikan langsung kepada pengurus
(yang amanah) untuk kemudian dikelola dengan membuat suatu usaha
kecil-kecilan sebagai satu kegiatan bekerja membuat usaha sekaligus
media belajar agar bisa mandiri kelak! Apakah yang seperti ini kurang
lebih baik daripada anak-anak disuruh menenteng kotak amal
disana-sini?, Pada kesemuanya setiap usaha amal-beramal memnag baik
asala sesuai dengan porsi dan posisinya, jadi pada kesimpulannya,,
generasi kan butuh belajar dengan baik agar kelak mereka bisa lebih
sukses dari generasi yang sudah ada tanpa kesulitan masalah uang!
Dengan kegiatan bekerja mereka mendapat uang, dengan kegiatan
berwiraswasta mereka belajar mandiri, dengan kegiatan yang dikelola
bersama merekan belajar bekerja sama. Selanjutnya,, pak,, buk,,
pengurus yayasan,, jangan ajari anak-anak itu untuk mengemis,, namun
ajak mereka untuk lebih kreatif dan kebih mandiri,, sehingga sepulang
dari yayasan nanti tercetak menjadi anak yatim yang bermental sukses
bekerja untuk mendapat penghasilan,, bukan mahir membuat proposal.,
--
agus_ngawi 085733246907
Tulisan berikut ini merupakan sedikit ulasan dari kejadian sore tadi
waktu saya mampir ke satu warung makan. Yang disitu seperti halnya
warung makan yang lengkap dengan kursi meja perlengkapan makan serta
nasi berikut lauk juga camilan dagangan warung tentunya. Dari setiap
yang ada dimeja tadi saya melihat satu kotak amal dari suatu yayasan
yang menaungi anak yatim, mungkin ini sudah menjadi pelengkap isi meja
kebanyakan warung dan toko, atau juga bahkan setiap tempat yang sering
disinggahi banyak orang, sudah bukan menjadi sesuatu hal yang tabu
lagi pada masyarakat dewasa ini, saya dan tentunya pembaca sudah pasti
sering menemui hal seperti ini. Ya,, maklum saja, kebanyakan manusia
adalah egois kurang bisa memperhatikan keadaan sekitar, sehingga perlu
disediakan kotak amal pada tempat keramaian. Namun ada satu yang
mengganjal pikiran, yaitu; disamping kotak amal tadi ada satu majalah
tipis dari yayasan tersebut yang sampul bagian belakangnya terdapat
foto dua anak kecil berseragam olahraga kemudian menenteng kotak amal
yang sama persis dengan kotak yang tersedia diwarung makan ini.
Sedikit diam saya mengernyutkan dahi melihat gambar tadi! 'gambar ini
kok terlihat sangat dramatis sekali' kotak amal diatas meja kemudian
ada foto anak kecil yang menenteng kotak amal yang sama, terus terang
saya merasa iba atau mungkin bagi sebagian orang apabila menemui
peristiwa seperti ini juga merasakan hal yang sama. Entah karena suatu
pencitraan agar orang yang melihat menjadi tersentuh hatinya kemudian
mengisi kotak amal atau yang gambar demikian tadi bertujuan untuk
mengingatkan orang lain bahwa ada generasi yang harus dan layak
menerima suatu derma, saya kurang tahu. Yang menurut normal saya, hal
demikian itu kurang etis! Bagaimana tidak? Coba buat perbandingan,
sama-sama kotak amal,
1. jika satu kotak amal kemudian ditempeli dengan foto/gambar yang
berdrama menyedihkan menenteng kotak amal atau anak kecil yang kurus
kerontang, dibanding dengan
2. Satu kotak amal tadi juga ada majalah bacaan buah karya tulis anak
yayasan atau foto kegiatan kreatif anak-anak, ya,, walaupun
sederhananya kegiatan budidaya ikan, yang sedikit banyak anak-anak
tadi belajar berwirausaha kecil-kecilan?,,
Daripada perbandingan pertama yang nyata-nyata menodong rasa iba
orang lain untuk memberi sedekah! Entah karena rasa saling tolong
menolong atau karena pencitraan gambar yang tepat. Bukankah yang kedua
itu lebih baik, sehingga muncul ungkapan; "ohh,,, ternyata tidak
sia-sia ya, uang yang didermakan untuk anak-anak itu,," "ohh,,,
yayasan itu selain menampung donatur ternyata juga mendidik anak-anak
untuk mandiri ya,,," sangat bagus sekali itu...
Apakah yang kedua ini kurang lebih santun??,,
Saya pernah mempunyai teman yang tinggal di satu yayasan sederhana,
kegiatan yayasan juga baik, belajar, mengaji, bakti sosial, sekolah,
makanan terjamin dan lain sebagainya. Kemudian ada tugas giliran
bulalan rutin mengunjungi beberapa rumah orang mampu atau donatur
untuk mengisi data penyumbang berikut mengambil sejumlah uang yang
disumbangkan dicatat kemudian disampaikan kepada pengurus. Yang pada
prakteknya ternyata anak-anak tadi juga berbohong mengenai uang yang
diterima dari donatur atau sering kali anak-anak ini mengambil
beberapa lembar uang dari donatur untuk sakunya sendiri, bagaimana
tidak terbuka sangat lebar peluang belajar korupsinya apabila kegiatan
rutinnya seperti ini? Yang nyata-nyata kesempatan ada didepan mata.
Beda lagi apabila para donatur memberikan langsung kepada pengurus
(yang amanah) untuk kemudian dikelola dengan membuat suatu usaha
kecil-kecilan sebagai satu kegiatan bekerja membuat usaha sekaligus
media belajar agar bisa mandiri kelak! Apakah yang seperti ini kurang
lebih baik daripada anak-anak disuruh menenteng kotak amal
disana-sini?, Pada kesemuanya setiap usaha amal-beramal memnag baik
asala sesuai dengan porsi dan posisinya, jadi pada kesimpulannya,,
generasi kan butuh belajar dengan baik agar kelak mereka bisa lebih
sukses dari generasi yang sudah ada tanpa kesulitan masalah uang!
Dengan kegiatan bekerja mereka mendapat uang, dengan kegiatan
berwiraswasta mereka belajar mandiri, dengan kegiatan yang dikelola
bersama merekan belajar bekerja sama. Selanjutnya,, pak,, buk,,
pengurus yayasan,, jangan ajari anak-anak itu untuk mengemis,, namun
ajak mereka untuk lebih kreatif dan kebih mandiri,, sehingga sepulang
dari yayasan nanti tercetak menjadi anak yatim yang bermental sukses
bekerja untuk mendapat penghasilan,, bukan mahir membuat proposal.,
--
agus_ngawi 085733246907
Thursday, 30 May 2013
Segera Bangun Keluarga dan Punya KK
Datang kemudian dimulai dari mana judul artikel diatas akan diulas
saya masih sedikit mengambang, namun jika satu gambaran artikel atau
sedikit inspirasi telah didapat rasanya sayang kalau dilewatkan tanpa
dituliskan. Sampai akhirnya artikel hiburan ini saya beri judul
"Segera Bangun Keluarga dan Punya KK".
Adalah normalnya manusia yang saat telah sampai usia dewasanya
seseorang tersebut tidak mungkin selamanya selalu membuntut pada orang
tua. Dan bahwa seiring waktu berjalan seseorang tadi akan menemukan
pergaulan sosial baru yang sesuai dengan keadaan pertumbuhan dirinya
dan tingkat kebutuhan spiritual serta material yang tentunya tidak
sama antara masa-masa dulu (anak-anak) dengan masa dewasanya sekarang.
Atau boleh perubahan juga perkembangan sampai masa dewasa tadi,
dikategorikan pada dua perkara global. Yaitu mengenai perihal
1. Pergaulan lingkungan sosialnya,
2. Kebutuhan sehari-harinya (spiritual maupun material)
Pertama dari sisi pergaulan atau lingkungan sosialitas, seorang anak
TK atau masa kanak-kanak akan bersosial dengan anak seusianya, anak SD
juga berteman dengan sebayanya, anak SMA dan demikian juga remaja
perkuliahan sampai seseorang telah dewasa yang bekerja. Sesuai
berjalannya waktu mereka menemukan dan bergaul dengan lingkungan
sosial yang baru, lepas saat masa kecil sampai dewasa ada beberapa
teman yang selalu berkegiatan bersama akan tetapi lingkungan sosial
baru juga membawa teman-teman baru yang mereka akan saling
berinteraksi sesuai normalnya manusia sebagai makhluk sosial tanpa
meninggalkan teman lama yang bersama tadi. Dan peran orang tua adalah
sebagai pengayom atau mengawasi kegiatan anak tadi agar kegiatan serta
perkembangan sosial tetap berada dijalur positif tanpa terlalu
berlebihan membatasi.
Yang kedua yaitu kebutuhan, baik spiritual maupun material.
_Kebutuhan spiritual yang lebih mengacu pada beberapa pengetahuan baru
yang sesuai keperluan pribadinya, seperti contoh; siswa sekolah dasar
belajar sesuai porsinya begitu juga mahasiswa, tidak mungkin kan akan
mengulang pelajaran sekolah dasar lagi?,, sampai kemudian seorang yang
dewasa akan belajar lebih pada pengalaman, lewat sharing dengan orang
lain maupun yang ia cermati sendiri dari perjalanan hidupnya.
_Kebutuhan material, yang ini sering menjadi problem umum saat
seseorang telah selesai mengikuti kurikulum belajar, baik yang belajar
pada lembaga pendidikan umum (formal) maupun sesorang yang belajar
pada lembaga non formal. Dan pada ahirnya seseorang tadi akan berfikir
dan melakukan aktifitas yang dapat memberikan hasil untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri atau sederhananya bekerja, mengingat manusia
hidup perlu biaya dan tidak mungkin selalu meminta pada orang tua
lagi.
Pendidikan, pergaulan sosial, bimbingan serta pengawasan orang tua
telah membentuk karakter diri pribadi untuk memulai perannya sendiri
pada fase kedewasaan yang mandiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan
sendiri, demikian yang dikenal dengan bekerja atau membangun kerja
sama dengan orang lain. Ada yang melamar kerja sekaligus bekerja pada
perusahaan tersebut ada juga yang dari proses perjalanan pada
lingkungan sosial tadi bertemu dengan beberapa teman sampai akhirnya
saling bekerja sama untuk memulai suatu usaha untuk mendatangkan
hasil. Perihal baiknya adalah adanya suatu ibadah yang apabila
dikerjakan bersama mempunyai nilai lebih daripada dikerjakan sendirian
(berjamaah). Memang membangun kerja sama dibutuhkan proses yang
sedikit panjang begitu juga orang-orang yang diajak membangun usaha
tadi tentu tidak mungkin akan terbentuk secara instan. Beruntung jika
ada beberapa teman yang dari masa kecil sampai dewasa nanti masih
saling bersosial dan bisa diajak membangun suatu usaha dengan penuh
semangatnya para pemuda ini keuletan yang aktif produktif dan
inovatif. Nah dari kalangan muda-mudi bekerja sama dan mandiri inilah
yang bisa dikatakan generasi sukses.
Oleh karenanya pengusaha atau orang yang membangun usaha saya katakan
lebih mulia daripada menjadi generasi penerima gaji bukan pemberi
gaji. Jika usaha telah dimulai dan berjalan kemudian apabila ingin
meningkatkan ke skala besar tentunya diperlukan modal, baik modal
ketrampilan maupun keuangan (hukum bisnis normal). Ketrampilan bisa
dilatih seiring waktu berjalan, modal keuangan bisa diperoleh pada
perbankan. Selanjutnya tidak salahkan, jika muda bekerja sama kemudian
membangun usaha kemudian segera bangun keluarga dan punyai KK! untuk
memperoleh modal keuangan dari perbankkan. Kalau ada saudara yang
bersedia membantu atau punya tabungan sendiri sih malah bagus, nha
kalau bekal awalnya cuma nekad! Ya,, sementara ikuti prosedur yang ada
saja dulu nggak pa pa,, hahahaha asem,
--
agus_ngawi 085733246907
saya masih sedikit mengambang, namun jika satu gambaran artikel atau
sedikit inspirasi telah didapat rasanya sayang kalau dilewatkan tanpa
dituliskan. Sampai akhirnya artikel hiburan ini saya beri judul
"Segera Bangun Keluarga dan Punya KK".
Adalah normalnya manusia yang saat telah sampai usia dewasanya
seseorang tersebut tidak mungkin selamanya selalu membuntut pada orang
tua. Dan bahwa seiring waktu berjalan seseorang tadi akan menemukan
pergaulan sosial baru yang sesuai dengan keadaan pertumbuhan dirinya
dan tingkat kebutuhan spiritual serta material yang tentunya tidak
sama antara masa-masa dulu (anak-anak) dengan masa dewasanya sekarang.
Atau boleh perubahan juga perkembangan sampai masa dewasa tadi,
dikategorikan pada dua perkara global. Yaitu mengenai perihal
1. Pergaulan lingkungan sosialnya,
2. Kebutuhan sehari-harinya (spiritual maupun material)
Pertama dari sisi pergaulan atau lingkungan sosialitas, seorang anak
TK atau masa kanak-kanak akan bersosial dengan anak seusianya, anak SD
juga berteman dengan sebayanya, anak SMA dan demikian juga remaja
perkuliahan sampai seseorang telah dewasa yang bekerja. Sesuai
berjalannya waktu mereka menemukan dan bergaul dengan lingkungan
sosial yang baru, lepas saat masa kecil sampai dewasa ada beberapa
teman yang selalu berkegiatan bersama akan tetapi lingkungan sosial
baru juga membawa teman-teman baru yang mereka akan saling
berinteraksi sesuai normalnya manusia sebagai makhluk sosial tanpa
meninggalkan teman lama yang bersama tadi. Dan peran orang tua adalah
sebagai pengayom atau mengawasi kegiatan anak tadi agar kegiatan serta
perkembangan sosial tetap berada dijalur positif tanpa terlalu
berlebihan membatasi.
Yang kedua yaitu kebutuhan, baik spiritual maupun material.
_Kebutuhan spiritual yang lebih mengacu pada beberapa pengetahuan baru
yang sesuai keperluan pribadinya, seperti contoh; siswa sekolah dasar
belajar sesuai porsinya begitu juga mahasiswa, tidak mungkin kan akan
mengulang pelajaran sekolah dasar lagi?,, sampai kemudian seorang yang
dewasa akan belajar lebih pada pengalaman, lewat sharing dengan orang
lain maupun yang ia cermati sendiri dari perjalanan hidupnya.
_Kebutuhan material, yang ini sering menjadi problem umum saat
seseorang telah selesai mengikuti kurikulum belajar, baik yang belajar
pada lembaga pendidikan umum (formal) maupun sesorang yang belajar
pada lembaga non formal. Dan pada ahirnya seseorang tadi akan berfikir
dan melakukan aktifitas yang dapat memberikan hasil untuk memenuhi
kebutuhannya sendiri atau sederhananya bekerja, mengingat manusia
hidup perlu biaya dan tidak mungkin selalu meminta pada orang tua
lagi.
Pendidikan, pergaulan sosial, bimbingan serta pengawasan orang tua
telah membentuk karakter diri pribadi untuk memulai perannya sendiri
pada fase kedewasaan yang mandiri sehingga mampu memenuhi kebutuhan
sendiri, demikian yang dikenal dengan bekerja atau membangun kerja
sama dengan orang lain. Ada yang melamar kerja sekaligus bekerja pada
perusahaan tersebut ada juga yang dari proses perjalanan pada
lingkungan sosial tadi bertemu dengan beberapa teman sampai akhirnya
saling bekerja sama untuk memulai suatu usaha untuk mendatangkan
hasil. Perihal baiknya adalah adanya suatu ibadah yang apabila
dikerjakan bersama mempunyai nilai lebih daripada dikerjakan sendirian
(berjamaah). Memang membangun kerja sama dibutuhkan proses yang
sedikit panjang begitu juga orang-orang yang diajak membangun usaha
tadi tentu tidak mungkin akan terbentuk secara instan. Beruntung jika
ada beberapa teman yang dari masa kecil sampai dewasa nanti masih
saling bersosial dan bisa diajak membangun suatu usaha dengan penuh
semangatnya para pemuda ini keuletan yang aktif produktif dan
inovatif. Nah dari kalangan muda-mudi bekerja sama dan mandiri inilah
yang bisa dikatakan generasi sukses.
Oleh karenanya pengusaha atau orang yang membangun usaha saya katakan
lebih mulia daripada menjadi generasi penerima gaji bukan pemberi
gaji. Jika usaha telah dimulai dan berjalan kemudian apabila ingin
meningkatkan ke skala besar tentunya diperlukan modal, baik modal
ketrampilan maupun keuangan (hukum bisnis normal). Ketrampilan bisa
dilatih seiring waktu berjalan, modal keuangan bisa diperoleh pada
perbankan. Selanjutnya tidak salahkan, jika muda bekerja sama kemudian
membangun usaha kemudian segera bangun keluarga dan punyai KK! untuk
memperoleh modal keuangan dari perbankkan. Kalau ada saudara yang
bersedia membantu atau punya tabungan sendiri sih malah bagus, nha
kalau bekal awalnya cuma nekad! Ya,, sementara ikuti prosedur yang ada
saja dulu nggak pa pa,, hahahaha asem,
--
agus_ngawi 085733246907
Wednesday, 15 May 2013
Mengkritik Bijak Dengan Artikel, Bukan Adu Status
Ulasan ini akan ditulis dengan sederhana saja tanpa perlu dipanjang
lebarkan karena saya kira semua pembaca sudah pasti faham, bahwa
setiap manusia itu bebas memberi tanggapan pada suatu bacaan atau
setiap orang diperbolehkan memiliki pemikiran berbeda yang merdeka
bebas lugas dan yang terpenting adalah konsekuen serta tanggung jawab
atas pribadi masing-masing,. Konsekuen dalam arti ucapan yang
dikemukakan sesuai dengan apa-apa yang dikerjakan. Tanggung Jawab
dalam arti pendapat tadi mengandung satu pemahaman yang bisa diuraikan
disampaikan dan dibenarkan. Sehingga memiliki pemikiran berbeda
diperbolehkan atau kalau memang sadar,, setiap orang pasti memiliki
satu keunikan.
Seperti kutipan K.H Bisri Musthofa: Perbedaan adalah sesuatu yang
fitri sekali,, seseorang tidak harus berfikir sama namun lebih pada
sama-sama berfikir dan sah-sah saja silahkan saja manusia itu
mempunyai pemikiran gila sekalipun asalkan jangan berhenti belajar.
Manakala seringnya suatu masalah tadi timbul karena seseorang telah
berhenti belajar sebab merasa dirinya sudah pintar.
Mengenai bagaimana cara meyampaikan tanggapan atau pemikiran tadi,,
artikel ini saya beri judul "Mengkritik Bijak Dengan Artikel, Bukan
Adu Status"
Ada satu ungkapan,, "api tidak bisa dipadamkan dengan api"
dimaksudkan jika ada pertentangan antara dua pihak dimana keduanya
saling bersikeras maka salah satu atau keduanya akan patah dan hal
tersebut bisa dibilang merugikan tanpa untung. Beda lagi apabila kedua
pihak tadi atau salah satunya bisa mengerti dan ini dianjurkan, maka
yang muncul adalah kekayaan yang beragam. Seperti dalam skala besarnya
indonesia dengan Bhineka Tunggal Ika, perusahaan yang disitu ada
manager dan karyawan, keluarga dengan bapak yang mencari nafkah dan
ibu yang memasak didapur, kelas dengan guru yang mengajar dan murid
yang menyimak pelajaran. Disini suatu perbedaan akan berjalan seimbang
juga harmonis sekali, bukannya semua jadi pengajar,, yang saling adu
konsep tapi tak punya peserta didik! Aneh kan?
Lantas mengapa tulisan ini dikatakan Mengkritik Bijak Dengan Artikel,
Bukan Adu Status! Seorang yang pandai atau sederhananya orang yang
rajin,, dia tidak menerima bayaran tanpa melakukan suatu pekerjaan,
siswa tidak menerima ijazah tanpa mengikuti ujian. Salah satu fungsi
isi atau tujuan artikel adalah menyampaikan suatu maksud, agar
seseorang bisa memahami beberapa jalan pemikiran orang lain dengan
lebih santun saya bilang. Dan lagi artikel atau suatu tulisan akan
lebih bisa mengajak orang lain untuk saling belajar, mengeja seberapa
jauh sih jalan pengetahuan saya? seberapa faham sih saya menanggapi
masalah untuk kemudian saya tuliskan?,, bagaimana mau mengkritisi
ulasan, sedangkan apa yang dipikirannya sendiri saja tidak bisa
diuraikan/dituliskan?
Satu hal positif mengkritik dengan artikel adalah,,
pertama ; ada nilai belajar,, tentang sejauh mana diri memahami suatu
permasalahan,
kedua ; minimal seseorang bisa tahu bagaimana maksud pemikiran kita
dengan apa yang kita tuliskan,,
ketiga ; dengan tulisan akan bisa lebih membentuk suatu jalinan
emosional seseorang dengan yang lain untuk saling melengkapi,,
ke empat; tidak ada ruginya,, saat bisa meluapkan apa yang ada
dipikiran kecuali pikiran bisa lebih santai dan ringan.,
Dan masih banyak lagi perihal positif dari kegiatan menulis (masih
dalam konsep belajar). Adalah satu kalimat sakti "dengan membaca kita
mengenal dunia, dengan menulis dunia mengenal kita" atau boleh juga
"gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama"
terpaut manusia normal sedikit banyak memiliki kegoisan,, siapa lagi
yang akan mencatat karya kita selain diri kita sendiri?
Mengenai ungkapan puisi
"Seperti embun jatuh ke bumi tanpa bilang aduh
Begitulah cara cintaku berulang kali jatuh padamu, TANPA RAGU."
ungkapan tersebut bukan mengartikan apakah itu cinta bro,, melainkan
bagaimana cara cinta tadi jatuh dan diungkapkan dengan puisi.
Kesimpulannya,, mari sama-sama belajar menulis dan memberi kritikan
dengan bijak lah, jangan ajak saya untuk saling adu status,,, karena
saya bukan artis yang setiap kegiatan ucapan serta timbal balik pada
orang lainnya selalu diekspose untuk dijadikan berita. Yang itu memang
menjadi salah satu sumber penghasilan seseorang selaku wartawan.
Hahahha
--
agus_ngawi 085733246907
lebarkan karena saya kira semua pembaca sudah pasti faham, bahwa
setiap manusia itu bebas memberi tanggapan pada suatu bacaan atau
setiap orang diperbolehkan memiliki pemikiran berbeda yang merdeka
bebas lugas dan yang terpenting adalah konsekuen serta tanggung jawab
atas pribadi masing-masing,. Konsekuen dalam arti ucapan yang
dikemukakan sesuai dengan apa-apa yang dikerjakan. Tanggung Jawab
dalam arti pendapat tadi mengandung satu pemahaman yang bisa diuraikan
disampaikan dan dibenarkan. Sehingga memiliki pemikiran berbeda
diperbolehkan atau kalau memang sadar,, setiap orang pasti memiliki
satu keunikan.
Seperti kutipan K.H Bisri Musthofa: Perbedaan adalah sesuatu yang
fitri sekali,, seseorang tidak harus berfikir sama namun lebih pada
sama-sama berfikir dan sah-sah saja silahkan saja manusia itu
mempunyai pemikiran gila sekalipun asalkan jangan berhenti belajar.
Manakala seringnya suatu masalah tadi timbul karena seseorang telah
berhenti belajar sebab merasa dirinya sudah pintar.
Mengenai bagaimana cara meyampaikan tanggapan atau pemikiran tadi,,
artikel ini saya beri judul "Mengkritik Bijak Dengan Artikel, Bukan
Adu Status"
Ada satu ungkapan,, "api tidak bisa dipadamkan dengan api"
dimaksudkan jika ada pertentangan antara dua pihak dimana keduanya
saling bersikeras maka salah satu atau keduanya akan patah dan hal
tersebut bisa dibilang merugikan tanpa untung. Beda lagi apabila kedua
pihak tadi atau salah satunya bisa mengerti dan ini dianjurkan, maka
yang muncul adalah kekayaan yang beragam. Seperti dalam skala besarnya
indonesia dengan Bhineka Tunggal Ika, perusahaan yang disitu ada
manager dan karyawan, keluarga dengan bapak yang mencari nafkah dan
ibu yang memasak didapur, kelas dengan guru yang mengajar dan murid
yang menyimak pelajaran. Disini suatu perbedaan akan berjalan seimbang
juga harmonis sekali, bukannya semua jadi pengajar,, yang saling adu
konsep tapi tak punya peserta didik! Aneh kan?
Lantas mengapa tulisan ini dikatakan Mengkritik Bijak Dengan Artikel,
Bukan Adu Status! Seorang yang pandai atau sederhananya orang yang
rajin,, dia tidak menerima bayaran tanpa melakukan suatu pekerjaan,
siswa tidak menerima ijazah tanpa mengikuti ujian. Salah satu fungsi
isi atau tujuan artikel adalah menyampaikan suatu maksud, agar
seseorang bisa memahami beberapa jalan pemikiran orang lain dengan
lebih santun saya bilang. Dan lagi artikel atau suatu tulisan akan
lebih bisa mengajak orang lain untuk saling belajar, mengeja seberapa
jauh sih jalan pengetahuan saya? seberapa faham sih saya menanggapi
masalah untuk kemudian saya tuliskan?,, bagaimana mau mengkritisi
ulasan, sedangkan apa yang dipikirannya sendiri saja tidak bisa
diuraikan/dituliskan?
Satu hal positif mengkritik dengan artikel adalah,,
pertama ; ada nilai belajar,, tentang sejauh mana diri memahami suatu
permasalahan,
kedua ; minimal seseorang bisa tahu bagaimana maksud pemikiran kita
dengan apa yang kita tuliskan,,
ketiga ; dengan tulisan akan bisa lebih membentuk suatu jalinan
emosional seseorang dengan yang lain untuk saling melengkapi,,
ke empat; tidak ada ruginya,, saat bisa meluapkan apa yang ada
dipikiran kecuali pikiran bisa lebih santai dan ringan.,
Dan masih banyak lagi perihal positif dari kegiatan menulis (masih
dalam konsep belajar). Adalah satu kalimat sakti "dengan membaca kita
mengenal dunia, dengan menulis dunia mengenal kita" atau boleh juga
"gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama"
terpaut manusia normal sedikit banyak memiliki kegoisan,, siapa lagi
yang akan mencatat karya kita selain diri kita sendiri?
Mengenai ungkapan puisi
"Seperti embun jatuh ke bumi tanpa bilang aduh
Begitulah cara cintaku berulang kali jatuh padamu, TANPA RAGU."
ungkapan tersebut bukan mengartikan apakah itu cinta bro,, melainkan
bagaimana cara cinta tadi jatuh dan diungkapkan dengan puisi.
Kesimpulannya,, mari sama-sama belajar menulis dan memberi kritikan
dengan bijak lah, jangan ajak saya untuk saling adu status,,, karena
saya bukan artis yang setiap kegiatan ucapan serta timbal balik pada
orang lainnya selalu diekspose untuk dijadikan berita. Yang itu memang
menjadi salah satu sumber penghasilan seseorang selaku wartawan.
Hahahha
--
agus_ngawi 085733246907
Wednesday, 8 May 2013
Hati Lebih dari Sekedar Cermin, Namun Permata
Ada sebuah kisah hikmah abunawas dengan judul "Pertanyaan Sama,
Jawaban Berbeda" (bisa dicari sendiri pada blog terkait) dimana dalam
kisah tersebut diceritakan ada seorang murid yang sering bertanya
kepada abunawas "mengapa dengan pertanyaan yang sama, bisa
menghasilkan jawaban yang berbeda?". Kemudian abunawas memberi sedikit
penjelasan tentang mengapa tiap orang yang menanyakan pertanyaan yang
sama tadi mendapatkan jawaban yang berbeda? Singkatnya seperti
berikut,
Manusia boleh dibilang terbagi menjadi tiga tingkatan: tingkatan mata,
otak dan hati.
-Apakah tingkatan mata itu?
Anak kecil yang melihat bintang dilangit, ia mengatakan bintang itu
kecil, karena anak kecil tadi melihat hanya dengan menggunakan mata.
-Bagaimana dengan tingkatan otak?
Orang pandai yang melihat bintang, ia akan mengatakan bintang itu
besar, hanya saja nampak kecil karena terpaut dengan jaraknya yang
jauh sehingga nampak kecil.
-Kemudian tentang tingkatan hati?
Orang pandai dan mengerti yang melihat bintang dilangit, ia akan
mengatakan bahwa bintang itu kecil sekalipun ia tahu kalau bintang itu
besar aslinya. Karena bagi orang yang mengerti, tidak ada sesuatu yang
besar jika dibandingkan dengan ke-maha besaran tuhan.
Dari kisah diatas ulasan ini mengambil kesimpulan bahwa hati tidak
akan mampu ingkar pada penciptanya dan hati selalu patuh pada
penciptanya, bukan tentang manusia berada ditingkat mananya melainkan
hati tetap mempunyai peran sebagai poros inti suatu kebaikan. Dalam
arti; hati seseorang sekelam apapun pasti selalu ingat pada tuhan dan
itu tetap terbawa dalam suasana apapun. Suatu contoh jika seseorang
melakukan kesalahan pasti ada saat ia nantinya muncul istilah
menyesal, terlepas akan mengulangi kesalahan tadi karena bodoh atau
hatinya memang beku dan terlepas positif yang kemudian berubah menjadi
baik, hati tetap memberi pembawaan baik dengan suatu pengingat
penyesalan datangnya diakhir. Ada lagi saat seseorang hendak melakukan
kejahatan, pasti terbesit atau hati kecilnya akan berbicara bahwa yang
demikian itu tidak baik. Masalah nanti ia kerjakan atau tidak
kejahatan tersebut, itu pertimbangan akal yang disitu bujukan baik dan
buruk saling bertentangan dan hati yang baik akan mensinkronkan otak
untuk befikir dengan normal. Atau juga apabila ada pekerjaan wajib
sekelas ibadah dan sadar bahwa diri ini belum menunaikannya, coba diam
sejenak bagaimana hati akan bicara? Bisa didengar suaranya "Kerjakan
dulu,, tidak akan mengurangi apapun dan pasti lega"
Hati memiliki peran yang menyeluruh serta inti pada keadaan diri yang
memimpin kepada keseluruhan raga. Seperti dalam satu kutipan "pada
keadaan tubuh ada segumpal daging, jika ia baik maka menjadi baiklah
seluruh anggota tubuhnya dan apabila ia buruk, maka buruklah seluruh
anggota tubuhnya, ingatlah ia adalah hati". Dari kutipan ini hati
memiliki peran dalam pembawaan manapun baik ucapan maupun tindakan
serta dalam perannya memberi banyak ungkapan yang mencahayai akal dan
lisan sehingga berbagai macam ungkapan hati ini akan muncul sebagai
perasaan. Baik ungkapan adanya suka senang bahagia tenang nyaman
tentram damai dan lain sebagainya, demikian juga akan muncul ungkapan
perasaan yang kurang baik seperti susah sedih runyam kecewa dan
seterusnya yang sebagaimana hati terbalik-balik sesuai suasana
sekitarnya. Namun saat hati sedang menanggung kekecewaan kesedihan
siapa yang pertama akan diingat hati kecuali penciptanya atau hati
akan mencari teman yang memang memahami kemudian membawakan
ketentraman atas kekecewaan tadi. Ini boleh disebut fakta bahwa
manusia lain tidak akan mampu mengusai hati seseorang secara
menyeluruh mengingat hati tidak akan mampu memungkiri penciptanya.
Oleh karenanya keburukan selalu berusaha menjajah dan mendikte
segumpal daging berharga ini agar selalu dan ikut larut dalam
kejelakan, hati hati!
Hati lebih dari sekedar cermin, namun intan permata. Banyak orang
akan membuat perumpamaan akan hati ini yang memang memiliki peran
sentral juga kemilau yang sering membawa takjub, ada yang menyebut
hati ini seperti cermin ada yang menyebut hati ini beningnya embun dan
masih banyak persamaan hati lainnya. Sampai akhirnya ulasan ini
menyebut hati seperti intan permata, yang karena tak mampu inkarnya
menjadi sangat berharga dan perlu serta selalu terjaga, intan permata
yang kemilaunya sedemikian menakjubkannya. Adapun suatu hubungan
manusia dikatakan sehati adalah, artinya kedua tadi merasa nyaman bila
bersama berteman saling mengerti dan membangun tentang patuh pada
penciptanya.
--
agus_ngawi 085733246907
Jawaban Berbeda" (bisa dicari sendiri pada blog terkait) dimana dalam
kisah tersebut diceritakan ada seorang murid yang sering bertanya
kepada abunawas "mengapa dengan pertanyaan yang sama, bisa
menghasilkan jawaban yang berbeda?". Kemudian abunawas memberi sedikit
penjelasan tentang mengapa tiap orang yang menanyakan pertanyaan yang
sama tadi mendapatkan jawaban yang berbeda? Singkatnya seperti
berikut,
Manusia boleh dibilang terbagi menjadi tiga tingkatan: tingkatan mata,
otak dan hati.
-Apakah tingkatan mata itu?
Anak kecil yang melihat bintang dilangit, ia mengatakan bintang itu
kecil, karena anak kecil tadi melihat hanya dengan menggunakan mata.
-Bagaimana dengan tingkatan otak?
Orang pandai yang melihat bintang, ia akan mengatakan bintang itu
besar, hanya saja nampak kecil karena terpaut dengan jaraknya yang
jauh sehingga nampak kecil.
-Kemudian tentang tingkatan hati?
Orang pandai dan mengerti yang melihat bintang dilangit, ia akan
mengatakan bahwa bintang itu kecil sekalipun ia tahu kalau bintang itu
besar aslinya. Karena bagi orang yang mengerti, tidak ada sesuatu yang
besar jika dibandingkan dengan ke-maha besaran tuhan.
Dari kisah diatas ulasan ini mengambil kesimpulan bahwa hati tidak
akan mampu ingkar pada penciptanya dan hati selalu patuh pada
penciptanya, bukan tentang manusia berada ditingkat mananya melainkan
hati tetap mempunyai peran sebagai poros inti suatu kebaikan. Dalam
arti; hati seseorang sekelam apapun pasti selalu ingat pada tuhan dan
itu tetap terbawa dalam suasana apapun. Suatu contoh jika seseorang
melakukan kesalahan pasti ada saat ia nantinya muncul istilah
menyesal, terlepas akan mengulangi kesalahan tadi karena bodoh atau
hatinya memang beku dan terlepas positif yang kemudian berubah menjadi
baik, hati tetap memberi pembawaan baik dengan suatu pengingat
penyesalan datangnya diakhir. Ada lagi saat seseorang hendak melakukan
kejahatan, pasti terbesit atau hati kecilnya akan berbicara bahwa yang
demikian itu tidak baik. Masalah nanti ia kerjakan atau tidak
kejahatan tersebut, itu pertimbangan akal yang disitu bujukan baik dan
buruk saling bertentangan dan hati yang baik akan mensinkronkan otak
untuk befikir dengan normal. Atau juga apabila ada pekerjaan wajib
sekelas ibadah dan sadar bahwa diri ini belum menunaikannya, coba diam
sejenak bagaimana hati akan bicara? Bisa didengar suaranya "Kerjakan
dulu,, tidak akan mengurangi apapun dan pasti lega"
Hati memiliki peran yang menyeluruh serta inti pada keadaan diri yang
memimpin kepada keseluruhan raga. Seperti dalam satu kutipan "pada
keadaan tubuh ada segumpal daging, jika ia baik maka menjadi baiklah
seluruh anggota tubuhnya dan apabila ia buruk, maka buruklah seluruh
anggota tubuhnya, ingatlah ia adalah hati". Dari kutipan ini hati
memiliki peran dalam pembawaan manapun baik ucapan maupun tindakan
serta dalam perannya memberi banyak ungkapan yang mencahayai akal dan
lisan sehingga berbagai macam ungkapan hati ini akan muncul sebagai
perasaan. Baik ungkapan adanya suka senang bahagia tenang nyaman
tentram damai dan lain sebagainya, demikian juga akan muncul ungkapan
perasaan yang kurang baik seperti susah sedih runyam kecewa dan
seterusnya yang sebagaimana hati terbalik-balik sesuai suasana
sekitarnya. Namun saat hati sedang menanggung kekecewaan kesedihan
siapa yang pertama akan diingat hati kecuali penciptanya atau hati
akan mencari teman yang memang memahami kemudian membawakan
ketentraman atas kekecewaan tadi. Ini boleh disebut fakta bahwa
manusia lain tidak akan mampu mengusai hati seseorang secara
menyeluruh mengingat hati tidak akan mampu memungkiri penciptanya.
Oleh karenanya keburukan selalu berusaha menjajah dan mendikte
segumpal daging berharga ini agar selalu dan ikut larut dalam
kejelakan, hati hati!
Hati lebih dari sekedar cermin, namun intan permata. Banyak orang
akan membuat perumpamaan akan hati ini yang memang memiliki peran
sentral juga kemilau yang sering membawa takjub, ada yang menyebut
hati ini seperti cermin ada yang menyebut hati ini beningnya embun dan
masih banyak persamaan hati lainnya. Sampai akhirnya ulasan ini
menyebut hati seperti intan permata, yang karena tak mampu inkarnya
menjadi sangat berharga dan perlu serta selalu terjaga, intan permata
yang kemilaunya sedemikian menakjubkannya. Adapun suatu hubungan
manusia dikatakan sehati adalah, artinya kedua tadi merasa nyaman bila
bersama berteman saling mengerti dan membangun tentang patuh pada
penciptanya.
--
agus_ngawi 085733246907
Thursday, 2 May 2013
Puisi Kangen Komplikasi Waktu Adalah Untukmu
Ini terjadi mengiring jalannya matahari
Saat senyum pertamanya fajar sampai membakarnya tepat diatas kepala
Hmmm,,
Saya masih merinduimu sayang,,
Kamu masih kukagumi seperti puisi,
Hurufnya adalah tatanan rindu
Baitnya adalah rangkaian sayang
Menjadi utuh sajaknya tekadku, yang tak malu menulis untukmu
Hingga demikian,,
Sisa senyummu masih kubawa sampai dhuha,
Percakapan semalam masih membekas ditelinga,
Saya masih berjalan menitik history perbincangan kita,
Jalanan ini panas
Namun terasa sejuk, tiap kubaca celoteh bibir tulisanmu
Debu ini mengganggu,
Namun serpihnya semangat, tiap kulirik senyum malu pipimu
Saya tak ingin memaksamu membuka hati
Biar kita saling berjalan tanpa tuntutan
Yang perlu kamu ketahui hanyalah,
Kangenku masih memenuhi langit
Yang disitu tetap ada
Matahari
Awan
Juga tentunya senyum ramahmu,
Saya bersedia berlarut dalam keadaan manis ini
Saya tidak menolak kamu menjadi apapun
Saya sangat mau menaungi apabila
Kamu matahari dan bersembunyi
Kemudian awan menjadi hujan
Karena setelah itu
Masih bisa mengharap adanya pelangi,
Semua kehendak pasrah pada kuasanya,
Kita akan mengawalinya dengan mimpi kecil,
Mimpi yang sesungguhnya tak mau kubangunkan,
Sampai guntur memecahnya,,
Dan itu adalah bedug masjid diatas kepalaku,
Yang dipukul keras oleh bapak ta'mir,
Bedug bisa saja mananda waktu,
Namun tidak denganku yang waktu adalah bersamamu
Sampai nanti tiap malam dan selanjutnya
selalu ingin mendengar sapamu,,
--
agus_ngawi 085733246907
Saat senyum pertamanya fajar sampai membakarnya tepat diatas kepala
Hmmm,,
Saya masih merinduimu sayang,,
Kamu masih kukagumi seperti puisi,
Hurufnya adalah tatanan rindu
Baitnya adalah rangkaian sayang
Menjadi utuh sajaknya tekadku, yang tak malu menulis untukmu
Hingga demikian,,
Sisa senyummu masih kubawa sampai dhuha,
Percakapan semalam masih membekas ditelinga,
Saya masih berjalan menitik history perbincangan kita,
Jalanan ini panas
Namun terasa sejuk, tiap kubaca celoteh bibir tulisanmu
Debu ini mengganggu,
Namun serpihnya semangat, tiap kulirik senyum malu pipimu
Saya tak ingin memaksamu membuka hati
Biar kita saling berjalan tanpa tuntutan
Yang perlu kamu ketahui hanyalah,
Kangenku masih memenuhi langit
Yang disitu tetap ada
Matahari
Awan
Juga tentunya senyum ramahmu,
Saya bersedia berlarut dalam keadaan manis ini
Saya tidak menolak kamu menjadi apapun
Saya sangat mau menaungi apabila
Kamu matahari dan bersembunyi
Kemudian awan menjadi hujan
Karena setelah itu
Masih bisa mengharap adanya pelangi,
Semua kehendak pasrah pada kuasanya,
Kita akan mengawalinya dengan mimpi kecil,
Mimpi yang sesungguhnya tak mau kubangunkan,
Sampai guntur memecahnya,,
Dan itu adalah bedug masjid diatas kepalaku,
Yang dipukul keras oleh bapak ta'mir,
Bedug bisa saja mananda waktu,
Namun tidak denganku yang waktu adalah bersamamu
Sampai nanti tiap malam dan selanjutnya
selalu ingin mendengar sapamu,,
--
agus_ngawi 085733246907
Wednesday, 1 May 2013
Pemegang Kasta Netter Sadar Terbaik - Blogger
Pemegang kasta netter sadar terbaik = blogger. Sebenarnya catatan ini
sudah pernah saya ulas pada posting-posting sebelumnya dengan
modifikasi beberapa judul kalimat, baik pada blog yang dikelola
bersama teman-teman atau sedikit banyak pada blog saya sendiri. Yang
intinya sama-sama mengajak belajar menulis, membuat karya tulis atau
paling tidak mengeluarkan apa yang terlintas di otak dalam bentuk
tulisan agar tidak membebani fikiran dan ini adalah perihal baik
apabila diposisikan sesuai tempatnya juga sebagai karya untuk bisa
dikenang. Pemegang kasta netter terbaik yaitu blogger. Judul diatas
mungkin terlalu berlebihan, namun itu adalah pernyataan yang saya
dengar dan sebagai suatu penguat bagi pribadi saya untuk kembali
menulis lagi serta saya sangat setuju.
Sebelum mengulas lebih jauh ada baiknya mengenal dulu istilah dunia
internet ini.
Yang pertama apakah itu netter? Saya kira semua yang baca tulisan ini
sudah tahu, netter adalah sebutan bagi para pengguna/pengakses layanan
internet. Baik member suatu jejaring sosial, forum, pengelola website
maupun pelaku internet yang mencari berbagai informasi di dunia maya
(on line) dan tentunya pembaca tulisan ini. Dimana kebutuhan
informasi baik jejaring sosial, situs berita, website perpustakaan,
dan juga toko on-line tadi disediakan oleh suatu Penyelenggara Jasa
Internet yang sering juga disingkat dengan istilah PJI. Perusahaan
atau organisasi ini menyediakan jasa layanan koneksi akses internet
baik untuk perorangan, perkantoran, kampus, sekolah, dan lain
sebagainya. Keterangan tentang peran serta tanggung jawab PJI ISP asal
muasal internet, silahkan nanti ditanyakan pada google yang kemudian
akan diarahkan pada blog atau website terkait.
Kemudian bagaimanakah maksud dari pemegang kasta netter sadar
terbaik? Pengakses internet atau netter secara tidak langsung ternyata
mengklasifikasi atau mengelompokan diri pada beberapa golongan
tertentu yang mana kelompok-kelompok ini tadi menimbulkan suatu
penetapan individu sesuai perannya karyanya atau yang disebut
pengkastaan semu. Meski hal ini disebut pengkastaan semu yang memang
itu terjadi didunia maya, namun seseorang atau pelaku internet akan
memiliki suatu pencintraan sesuai dengan karyanya.
Mulai dari jejaring sosial aplikasi chatting seperti facebook,
twitter, yahoo messenger, skypea, nimbus dan semuanya yang termasuk
jejaring sosial dimana dewasa ini sangat marak diminati dan tumbuh
subur pada berbagai kalangan mulai dari pelajar pangajar penganggur
pebisnis pejabat bahkan selevel kepala negara. Seakan tidak bisa
dibilang tidak bahwa yang golongan-golongan tadi pasti mengenal dan
menggunakan yang demikian, jejaring sosial. Yang sebenarnya menurut
hemat saya aktif di jejaring sosial kurang bisa memberi manfaat
positif dan produktif, bagaimana bisa begitu? Coba, buat satu
pertanyaan saat kita butuh suatu informasi harga barang! bisa dijamin,
bukan jawaban signifikan yang diperoleh malah banyak celoteh candaan
yang didapat. Beda lagi jika pertanyaan tadi dicari lewat suatu mesin
pencari (semisal google), disitu pasti akan didapat banyak referensi
yang relevan komplit dengan tips-tipnya atau bahkan kita bisa langsung
diberi pilihan langsung toko on-line yang menjawab sekaligus
menyediakan apa yang dicari tadi, enak kan?. Baik referensi maupun
toko on-line tadi ditulis dan di desain oleh orang-orang kreatif,
yaitu blogger.
Kemudian lagi maraknya situs berita on-line yang ulasannya diterbitkan
oleh suatu website dan tentunya juga yang kreatif adalah penulis
beritanya, bloggernya. Karena apa? Mempunyai situs berita tanpa
memiliki jurnalis tentu sama saja bohong kan?,
Itu adalah satu perbandingan kecil, dan masih banyak lagi
perbandingan yang lain seperti yang di ulas pada satu artikel yang
berjudul "Pengguna Facebook Vs Twitter Vs Blogger Kreatif Mana?".
Silahkan baca pada ulasan artikel tersebut, kemudian renungkan dan
jangan menunggu nanti, segera kerjakan. Memang semua website mempunyai
manfaat serta kelebihan masing-masing bagi pengaksesnya, namun apakah
tidak lebih baik menentukan suatu pilihan yang mempunyai manfaat lebih
daripada dengan buang waktu tanpa hasil. Masih satu konsep yang sama
"sejarah hanya ditulis oleh pemenang" kemauan tekad latihan dan tetap
belajar.
--
agus_ngawi 085733246907
sudah pernah saya ulas pada posting-posting sebelumnya dengan
modifikasi beberapa judul kalimat, baik pada blog yang dikelola
bersama teman-teman atau sedikit banyak pada blog saya sendiri. Yang
intinya sama-sama mengajak belajar menulis, membuat karya tulis atau
paling tidak mengeluarkan apa yang terlintas di otak dalam bentuk
tulisan agar tidak membebani fikiran dan ini adalah perihal baik
apabila diposisikan sesuai tempatnya juga sebagai karya untuk bisa
dikenang. Pemegang kasta netter terbaik yaitu blogger. Judul diatas
mungkin terlalu berlebihan, namun itu adalah pernyataan yang saya
dengar dan sebagai suatu penguat bagi pribadi saya untuk kembali
menulis lagi serta saya sangat setuju.
Sebelum mengulas lebih jauh ada baiknya mengenal dulu istilah dunia
internet ini.
Yang pertama apakah itu netter? Saya kira semua yang baca tulisan ini
sudah tahu, netter adalah sebutan bagi para pengguna/pengakses layanan
internet. Baik member suatu jejaring sosial, forum, pengelola website
maupun pelaku internet yang mencari berbagai informasi di dunia maya
(on line) dan tentunya pembaca tulisan ini. Dimana kebutuhan
informasi baik jejaring sosial, situs berita, website perpustakaan,
dan juga toko on-line tadi disediakan oleh suatu Penyelenggara Jasa
Internet yang sering juga disingkat dengan istilah PJI. Perusahaan
atau organisasi ini menyediakan jasa layanan koneksi akses internet
baik untuk perorangan, perkantoran, kampus, sekolah, dan lain
sebagainya. Keterangan tentang peran serta tanggung jawab PJI ISP asal
muasal internet, silahkan nanti ditanyakan pada google yang kemudian
akan diarahkan pada blog atau website terkait.
Kemudian bagaimanakah maksud dari pemegang kasta netter sadar
terbaik? Pengakses internet atau netter secara tidak langsung ternyata
mengklasifikasi atau mengelompokan diri pada beberapa golongan
tertentu yang mana kelompok-kelompok ini tadi menimbulkan suatu
penetapan individu sesuai perannya karyanya atau yang disebut
pengkastaan semu. Meski hal ini disebut pengkastaan semu yang memang
itu terjadi didunia maya, namun seseorang atau pelaku internet akan
memiliki suatu pencintraan sesuai dengan karyanya.
Mulai dari jejaring sosial aplikasi chatting seperti facebook,
twitter, yahoo messenger, skypea, nimbus dan semuanya yang termasuk
jejaring sosial dimana dewasa ini sangat marak diminati dan tumbuh
subur pada berbagai kalangan mulai dari pelajar pangajar penganggur
pebisnis pejabat bahkan selevel kepala negara. Seakan tidak bisa
dibilang tidak bahwa yang golongan-golongan tadi pasti mengenal dan
menggunakan yang demikian, jejaring sosial. Yang sebenarnya menurut
hemat saya aktif di jejaring sosial kurang bisa memberi manfaat
positif dan produktif, bagaimana bisa begitu? Coba, buat satu
pertanyaan saat kita butuh suatu informasi harga barang! bisa dijamin,
bukan jawaban signifikan yang diperoleh malah banyak celoteh candaan
yang didapat. Beda lagi jika pertanyaan tadi dicari lewat suatu mesin
pencari (semisal google), disitu pasti akan didapat banyak referensi
yang relevan komplit dengan tips-tipnya atau bahkan kita bisa langsung
diberi pilihan langsung toko on-line yang menjawab sekaligus
menyediakan apa yang dicari tadi, enak kan?. Baik referensi maupun
toko on-line tadi ditulis dan di desain oleh orang-orang kreatif,
yaitu blogger.
Kemudian lagi maraknya situs berita on-line yang ulasannya diterbitkan
oleh suatu website dan tentunya juga yang kreatif adalah penulis
beritanya, bloggernya. Karena apa? Mempunyai situs berita tanpa
memiliki jurnalis tentu sama saja bohong kan?,
Itu adalah satu perbandingan kecil, dan masih banyak lagi
perbandingan yang lain seperti yang di ulas pada satu artikel yang
berjudul "Pengguna Facebook Vs Twitter Vs Blogger Kreatif Mana?".
Silahkan baca pada ulasan artikel tersebut, kemudian renungkan dan
jangan menunggu nanti, segera kerjakan. Memang semua website mempunyai
manfaat serta kelebihan masing-masing bagi pengaksesnya, namun apakah
tidak lebih baik menentukan suatu pilihan yang mempunyai manfaat lebih
daripada dengan buang waktu tanpa hasil. Masih satu konsep yang sama
"sejarah hanya ditulis oleh pemenang" kemauan tekad latihan dan tetap
belajar.
--
agus_ngawi 085733246907
Wednesday, 10 April 2013
Dan Saat Hantu Bermain Jejaring Sosial
Sore itu hantu sedang duduk santai senyum-senyum kadang sampai
ngakak-ngakak, entah karena mendapat teman baru atau sedang menikmati
hobi malas-malasan tanpa gunanya, yang jelas hantu pada sore ini
terlihat sangat bahagia. Tak lama berselang, datang menghampiri hantu
ini, sebut saja Raja jin. Dan menyapa hantu ini,
-raja: hai hantu, tidak seperti biasanya murung, sore ini kamu tampak bahagia,
-hantu: wah,,, iya raja,,, saya sedang mujur bahagia sore ini,
-raja: wah,,,, ada berita apa gerangan,
-hantu: saya punya media baru raja,, buat punya banyak teman, hahahahha
-raja: wah, wah,,, apa itu
-hantu: ini,,, jejaring sosial,, eh eh eh eh, (ketawanya bangga)
-raja: hhmmm tumben otakmu encer,, coba cerita.
-hantu: wkwkkwkwk iya baik, begini raja! -maaf saya agak naik ke podium-
Raja tahu kan,, internet! Iya, internet media informasi mutkhir abad
ini, dari anak kecil remaja sampai orang berumur semua kalangan pasti
pernah dengar yang namanya internet dan tentu banyak yang ikut andil
pada percanggihan teknologi ini. Begitu juga saya (hantu) tentu juga
nggak mau ketinggalan dong. internet bisa memberi manfaat positif
tentu ada juga negatif, dan saya raja! Akan mengajak ke kubu negatif
kita.
eh eh eh eh eh!
-raja: lantas bagaimana caramu merayap untuk diajak menjadi bagian
kita lewat jejaring sosial!
-hantu: manusia itu pemalas raja!! Nggak gigih seperti saya,, menjerumuskannya,
Lewat jejaring sosial, saya akan mengajak mereka bercanda tanpa guna
sampai lupa waktu, lupa kewajiban dan kebutuhan, lupa bahwa tuhan
mereka menyarankan untuk membaca dan menulis sesuai firman pertamanya.
Biar para manusia itu tetap asik bergurau tanpa melirik beberapa
manfaat baik internet,
artikel hikmah saya tutup alihkan,
ulasan pembahasan ilmu saya kaburkan,
forum diskusi saya sepikan,
berita-berita baik saya kesampingkan,
sampai parah mereka hanya kan seperti bangkai berjalan diatas bumi,
manusia tanpa karya.
Dan kemudian mereka akan saya manjakan dengan bisa menulis kabar
tentang diri egois mereka, yang pasti manusia juga gemar membaggakan
diri mencari dan haus perhatian.
Seberapapun jika jempol itu suatu dukungan, saya (hantu) lebih memilih
profit buruk agar si pembuat kabar berbangga angkuh bahwa ucapan dia
baik.
Komentar yang disampaikan meski itu tegur sapa santun, saya (hantu)
juga lebih memilih profit buruk bahwa pengkomen adalah berbau sara dan
kebanyakan para manusia yang gemar mencari muka dari si empunya
penulis kabar.
Hahahaha itu sebagian kecil raja,, masih ada lagi-
Karena manusia gemar membanggakan diri, jaim, suka menutupi diri dan
membatasi diri tidak mau menerima hal positif baru. Kemudian lebih
gemar mencari perhatian yang padahal mereka suka mengemis dengan keluh
berlagak khusyuk berdo'a lewat kabar tulisan remeh. Maka do'a mereka
hanya sebatas tulisan yang sarat untuk mencari perhatian jempol saja.
Tak lebih! Hahahahhahaha pihak kita untung terus kan raja!
-Raja: wawhawhawhahahahhawaw! kerjamu bagus hantu! Tapi bagaimana
manusia yang suka saling mengingatkan itu!
-hantu: ah,,, itu urusan gampang raja. Biar mereka saling
mengingatkan, saling berbagi, saling apalah silahkan,, saya berani
taruhan raja, malah kalau bisa sesering mungkin sampai berbagipun
juga akan hambar! Seperti manusia yang tidak punya rasa takjub pada
pencipta adanya matahari bulan bintang, karena benda2 megah itu sudah
lama dilihatnya dari kecil,, biarkan saja saling mengingatkan ngawur,,
sampai kata bijak tadi hanya sebatas tulisan lalu dan sama sekali
tidak berkesan. Jejaring sosial ini majemuk raja,, ada ustadz, ada
santri, ada masyarakat, ada artis (artis paksaan sih) hahahhaha, ada
pekerja prostitusi yang mencari konsumen, komplit ja! Biar mereka
bercampur baur,, sampai kata kebaikan menjadi bodoh tanpa kharisma
bersanding sampah keburukan.
-raja: huwahahhahahha seperti ustadz pendidik berkopyah kutang ya!
Ngomong dalil tetapi disampingnya ada yang sedang transaksi kamar.
-hantu: hahahhahaha salah mereka sendiri raja! Buta sosialitas gemar
cari perhatian. Padahal ada sisi internet bisa dibuat seperti forum
majelis khusus.
-raja: ooo,,, berarti itu pengajar nggak berani modal namanya:
buahahahhahaha parah!
-hantu: hahahahaha atau kalau raja punya harta, kita modali saja
pengajar buta itu. Dengan kesepakatan dia selalu ngoceh dijejaring
sosial dan umatnya tetap bodoh betah berkirim jempol dan komentar!
-raja: buwahahahahhaha oH baik,, rajaAA tentu banyak harta dong!
Kerjamu bagus,, teruskan!
-hantu: siap laksanakan raja!
Sampai seharian penuh hantu dan raja ini hanya duduk minum malas
sambil tertawa-tawa melihat para manusia semakin nyaman berkata
serapah sampah kesana-sini.
--
agus_ngawi 085733246907
ngakak-ngakak, entah karena mendapat teman baru atau sedang menikmati
hobi malas-malasan tanpa gunanya, yang jelas hantu pada sore ini
terlihat sangat bahagia. Tak lama berselang, datang menghampiri hantu
ini, sebut saja Raja jin. Dan menyapa hantu ini,
-raja: hai hantu, tidak seperti biasanya murung, sore ini kamu tampak bahagia,
-hantu: wah,,, iya raja,,, saya sedang mujur bahagia sore ini,
-raja: wah,,,, ada berita apa gerangan,
-hantu: saya punya media baru raja,, buat punya banyak teman, hahahahha
-raja: wah, wah,,, apa itu
-hantu: ini,,, jejaring sosial,, eh eh eh eh, (ketawanya bangga)
-raja: hhmmm tumben otakmu encer,, coba cerita.
-hantu: wkwkkwkwk iya baik, begini raja! -maaf saya agak naik ke podium-
Raja tahu kan,, internet! Iya, internet media informasi mutkhir abad
ini, dari anak kecil remaja sampai orang berumur semua kalangan pasti
pernah dengar yang namanya internet dan tentu banyak yang ikut andil
pada percanggihan teknologi ini. Begitu juga saya (hantu) tentu juga
nggak mau ketinggalan dong. internet bisa memberi manfaat positif
tentu ada juga negatif, dan saya raja! Akan mengajak ke kubu negatif
kita.
eh eh eh eh eh!
-raja: lantas bagaimana caramu merayap untuk diajak menjadi bagian
kita lewat jejaring sosial!
-hantu: manusia itu pemalas raja!! Nggak gigih seperti saya,, menjerumuskannya,
Lewat jejaring sosial, saya akan mengajak mereka bercanda tanpa guna
sampai lupa waktu, lupa kewajiban dan kebutuhan, lupa bahwa tuhan
mereka menyarankan untuk membaca dan menulis sesuai firman pertamanya.
Biar para manusia itu tetap asik bergurau tanpa melirik beberapa
manfaat baik internet,
artikel hikmah saya tutup alihkan,
ulasan pembahasan ilmu saya kaburkan,
forum diskusi saya sepikan,
berita-berita baik saya kesampingkan,
sampai parah mereka hanya kan seperti bangkai berjalan diatas bumi,
manusia tanpa karya.
Dan kemudian mereka akan saya manjakan dengan bisa menulis kabar
tentang diri egois mereka, yang pasti manusia juga gemar membaggakan
diri mencari dan haus perhatian.
Seberapapun jika jempol itu suatu dukungan, saya (hantu) lebih memilih
profit buruk agar si pembuat kabar berbangga angkuh bahwa ucapan dia
baik.
Komentar yang disampaikan meski itu tegur sapa santun, saya (hantu)
juga lebih memilih profit buruk bahwa pengkomen adalah berbau sara dan
kebanyakan para manusia yang gemar mencari muka dari si empunya
penulis kabar.
Hahahaha itu sebagian kecil raja,, masih ada lagi-
Karena manusia gemar membanggakan diri, jaim, suka menutupi diri dan
membatasi diri tidak mau menerima hal positif baru. Kemudian lebih
gemar mencari perhatian yang padahal mereka suka mengemis dengan keluh
berlagak khusyuk berdo'a lewat kabar tulisan remeh. Maka do'a mereka
hanya sebatas tulisan yang sarat untuk mencari perhatian jempol saja.
Tak lebih! Hahahahhahaha pihak kita untung terus kan raja!
-Raja: wawhawhawhahahahhawaw! kerjamu bagus hantu! Tapi bagaimana
manusia yang suka saling mengingatkan itu!
-hantu: ah,,, itu urusan gampang raja. Biar mereka saling
mengingatkan, saling berbagi, saling apalah silahkan,, saya berani
taruhan raja, malah kalau bisa sesering mungkin sampai berbagipun
juga akan hambar! Seperti manusia yang tidak punya rasa takjub pada
pencipta adanya matahari bulan bintang, karena benda2 megah itu sudah
lama dilihatnya dari kecil,, biarkan saja saling mengingatkan ngawur,,
sampai kata bijak tadi hanya sebatas tulisan lalu dan sama sekali
tidak berkesan. Jejaring sosial ini majemuk raja,, ada ustadz, ada
santri, ada masyarakat, ada artis (artis paksaan sih) hahahhaha, ada
pekerja prostitusi yang mencari konsumen, komplit ja! Biar mereka
bercampur baur,, sampai kata kebaikan menjadi bodoh tanpa kharisma
bersanding sampah keburukan.
-raja: huwahahhahahha seperti ustadz pendidik berkopyah kutang ya!
Ngomong dalil tetapi disampingnya ada yang sedang transaksi kamar.
-hantu: hahahhahaha salah mereka sendiri raja! Buta sosialitas gemar
cari perhatian. Padahal ada sisi internet bisa dibuat seperti forum
majelis khusus.
-raja: ooo,,, berarti itu pengajar nggak berani modal namanya:
buahahahhahaha parah!
-hantu: hahahahaha atau kalau raja punya harta, kita modali saja
pengajar buta itu. Dengan kesepakatan dia selalu ngoceh dijejaring
sosial dan umatnya tetap bodoh betah berkirim jempol dan komentar!
-raja: buwahahahahhaha oH baik,, rajaAA tentu banyak harta dong!
Kerjamu bagus,, teruskan!
-hantu: siap laksanakan raja!
Sampai seharian penuh hantu dan raja ini hanya duduk minum malas
sambil tertawa-tawa melihat para manusia semakin nyaman berkata
serapah sampah kesana-sini.
--
agus_ngawi 085733246907
Astaghfirullah,- Tulisan Ini Jebakan-Maaf
Astagfirullahal 'adzhim alladzi laa ilaaha illla huwal chayyul
qayyumu wa atuubu ilaihi
Aku memohon ampun kepada Allah yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha
Hidup lagi terus mengurus makhlukNya, dan aku bertaubat kepadaNya
Saat tulisan ini terlintas dipandangan mata maka secara otomatis
otak akan membacanya meski samar
bibir akan mengucapnya walaupun lirih
kemudian sekecil apapun telinga akan mendengar apa yang berbisik dihati,
Seperti demikianlah kiranya anugerah tuhan yang sangat
sinkron-refleksif menciptakan tiap organ susunan manusia.
Sugesti ucapan biasa dan ringan yang akan menjadi penguat pribadi
saat dikerjakan dengan perbuatan sebagai wujud manusia sadar normal
yang sederhananya pasti memiliki kesalahan, kecuali penghulunya para
nabi yang ma'shum.
Dan sekali lagi maaf, maaf karena tulisan diatas adalah jebakan.
Jebakan untuk berucap istighfar juga selalu ingat,
Jebakan untuk selalu meminta maaf dan saling memaafkan.
Kesuntukan permasalah cobaan hiruk pikuk pada diri pribadi maupun
orang lain adalah bagian dari romantika kehidupan, disini manusia akan
belajar bijak (setidaknya ini nasehat yang saya dengar), saya suka
karena itu terlihat manis mengagumkan serta sangat terasa hidup.
Dimanapun kapanpun kadar keadaan bagaimanapun, tuhan adalah teman
terbaik dan teristimewa.
--
agus_ngawi 085733246907
Friday, 5 April 2013
No Title Artikel Back to Slow Down -halah,
Jum'ah ini berjalan ringan santai agak sumuk dan berakhir sejuk
karena hujan kota kecil kami. Ada wajah baru juga tambahan produk baru
madu pada banner muka rumah perusahaan azizi. Iya azizi, yang dulunya
Al-Azizi (aliansi anak zaraf ingin zadar insaf) dan kini lebih santai
dan masih tetap mandiri, menjadi sederhananya azizi. Seperti
demikianlah adanya kami, yang ingin menjadi pelaku sejarah. Sejarah
yang diukir oleh para pemenang (azizi) dan semoga ini baik berkah dan
bermanfaat dengan tetap bermartabat.
Ada sedikit ulasan perihal jum'ah yang sumringah ini,, bukan perkara
besar hanya saja kok terlihat begitu manis,,, (bagi saya) seperti
madu, dan itu terjadi sekitar 30 menit setelah pukul 20.00.
Seperti berikut: Badan saya terasa lemas, mata perih, perut terasa
penuh, imajinasi tulisan buntu no title, padahal saya baru dapat
sedikit suntikan semangat tetapi anehnya lepas pukul 20.00 malah
terasa loyo, seperti bingung membawa arah tulisan,, bagaimana agar
bisa jadi orang yang selalu santai slow down?.
Saya tulis di dinding akun-- seperti pohon rubuh lungsuh yang disapa
pun hanya bisa sedikit senyum malas sampai (i don't want miss a think)
saya reload belasan kali. Karena adanya demikian,, ada yang bilang
saya sedang dilanda sindrome gagal launching :D :D, wah! Nggak bisa
gini,,, apa'an kok jadi lemes! Saya rewind ke RENEGADE biar tambah
greged/t. Berjalan lagi sumringah,, biar susah harus tetap bungah kan
jadinya indah,,
Karena bahasa indonesia ini kaya, tidak harus "tetapi" boleh ada
"namun". Dan namunnya: puisina yang saya pasang di RSS sedang posting
dengan judul PUISI TETES HUJAN MATA PRIA TAMPAN. Apa nggak jungkir
balik ketawa coba? Soundrenalin Renegade gagal launching lagi,
ditambah multi player next song CINEMATIC ORCHESTRA - to build a home.
Hahhahaha jum'ah malam benar-benar sumringah bungah berantah-antah!
Meski terjadi 30menit itu berkesan manis, kok bisa saklekkkkkk (kata
dia) pake amat.
Maaf kalau posting ini benar-benar nggak nyambung karena memang "No
Title Artikel Back to Slow Down"- lagu favorit saya masih Iris selaput
pelangi. Juga kasusnya masih sama, mutlak diadakan belajar untuk jadi
bijak dan santai.
--
agus_ngawi 085733246907
karena hujan kota kecil kami. Ada wajah baru juga tambahan produk baru
madu pada banner muka rumah perusahaan azizi. Iya azizi, yang dulunya
Al-Azizi (aliansi anak zaraf ingin zadar insaf) dan kini lebih santai
dan masih tetap mandiri, menjadi sederhananya azizi. Seperti
demikianlah adanya kami, yang ingin menjadi pelaku sejarah. Sejarah
yang diukir oleh para pemenang (azizi) dan semoga ini baik berkah dan
bermanfaat dengan tetap bermartabat.
Ada sedikit ulasan perihal jum'ah yang sumringah ini,, bukan perkara
besar hanya saja kok terlihat begitu manis,,, (bagi saya) seperti
madu, dan itu terjadi sekitar 30 menit setelah pukul 20.00.
Seperti berikut: Badan saya terasa lemas, mata perih, perut terasa
penuh, imajinasi tulisan buntu no title, padahal saya baru dapat
sedikit suntikan semangat tetapi anehnya lepas pukul 20.00 malah
terasa loyo, seperti bingung membawa arah tulisan,, bagaimana agar
bisa jadi orang yang selalu santai slow down?.
Saya tulis di dinding akun-- seperti pohon rubuh lungsuh yang disapa
pun hanya bisa sedikit senyum malas sampai (i don't want miss a think)
saya reload belasan kali. Karena adanya demikian,, ada yang bilang
saya sedang dilanda sindrome gagal launching :D :D, wah! Nggak bisa
gini,,, apa'an kok jadi lemes! Saya rewind ke RENEGADE biar tambah
greged/t. Berjalan lagi sumringah,, biar susah harus tetap bungah kan
jadinya indah,,
Karena bahasa indonesia ini kaya, tidak harus "tetapi" boleh ada
"namun". Dan namunnya: puisina yang saya pasang di RSS sedang posting
dengan judul PUISI TETES HUJAN MATA PRIA TAMPAN. Apa nggak jungkir
balik ketawa coba? Soundrenalin Renegade gagal launching lagi,
ditambah multi player next song CINEMATIC ORCHESTRA - to build a home.
Hahhahaha jum'ah malam benar-benar sumringah bungah berantah-antah!
Meski terjadi 30menit itu berkesan manis, kok bisa saklekkkkkk (kata
dia) pake amat.
Maaf kalau posting ini benar-benar nggak nyambung karena memang "No
Title Artikel Back to Slow Down"- lagu favorit saya masih Iris selaput
pelangi. Juga kasusnya masih sama, mutlak diadakan belajar untuk jadi
bijak dan santai.
--
agus_ngawi 085733246907
Tuesday, 2 April 2013
Desaku,, Bagaimana Kabar!? Nyaprut Apa Senyum?!
Bagaimana kabar desaku,, semoga tetap sehat aman sakiman bos!,,
Mmm,, saya punya sedikit ulasan yang tertunda perihal keadaan desa
kita, sedikit renungan atau kesuntukan dadakan,, saya kurang tahu
persisnya. Namun saya rasa ini perlu saya tuliskan, sedikit banyak
untuk mengurangi beberapa asumsi suntuk otak saya. Jadi begini,,,
Adanya kiamat semua orang pasti tidak mengetahui bagaimana tepatnya.
Tetapi, seperti kata orang alim; karena manusia makhluk berakal
boleh-boleh saja menerka.
hhhmmm,,, selanjutnya,
desa kamu sepertinya akan tertimpa bencana atau lebih kerennya, akan
menerima adzab dari tuhan, :D :D
Heh!
Bagaimana kok bisa begitu!?
Salah satu tandanya kiamat kan, orang baik semua dimatikan, tinggal
orang jahat saja yang disisakan,, banyak kekacauan datang, kemrosotan
moral, dan semua kejelekan-kejelekan timbul.
Bercermin dari tanda-tanda tadi,, bagaimana dengan desa kamu atau desa
kita! hehehe belajar menyimak keadaan sekitar.
1. Yang dulunya ada seorang imam berjuang,, malah warganya nggak
kompak,, malah sedikit sengit,,
-dengan alasan apapun ini jelas perilaku yang kurang baik.
2. Kepercayaan adat tradisi konyol seakan-akan tumbuh subur,, malah
panjang umur pula',.
3. Berita-berita buruk terutama moral seorang tokoh agama pun kini
cenderung mlorot, dan seakan tidak diadakan ambil sikap bagi warga
yang normal serta wajarnya hal tersebut harus ditegur atau disanksi.
4. Kegiatan desa terkesan mati, terutama perihal kegiatan keagamaan,,
Dan beberapa kejadian yang halus lagi,
Hanya sedikit ulasan jujur saja, perihal kepastian baik dan buruk itu
urusan tuhan. Dan kalau desa kamu/kita jarang ada senyum berarti
kurang sering dibudayakan konser sholawat atau yang lain lah, agar
desa tempat kampung lahir kita ini murah senyum.
NB: silahkan diklaim kalo desa kami buruk, tetapi satu; buat apa cari
perhatian manusia kalo perhatian dari tuhan itu wujudnya surga.
Dan lagi ini hanya sedikit ulasan tanpa menjelekkan pihak manapun,
Maafkan kalau ada tulisan saya yang kebablasan teman,
--
agus_ngawi 085733246907
Mmm,, saya punya sedikit ulasan yang tertunda perihal keadaan desa
kita, sedikit renungan atau kesuntukan dadakan,, saya kurang tahu
persisnya. Namun saya rasa ini perlu saya tuliskan, sedikit banyak
untuk mengurangi beberapa asumsi suntuk otak saya. Jadi begini,,,
Adanya kiamat semua orang pasti tidak mengetahui bagaimana tepatnya.
Tetapi, seperti kata orang alim; karena manusia makhluk berakal
boleh-boleh saja menerka.
hhhmmm,,, selanjutnya,
desa kamu sepertinya akan tertimpa bencana atau lebih kerennya, akan
menerima adzab dari tuhan, :D :D
Heh!
Bagaimana kok bisa begitu!?
Salah satu tandanya kiamat kan, orang baik semua dimatikan, tinggal
orang jahat saja yang disisakan,, banyak kekacauan datang, kemrosotan
moral, dan semua kejelekan-kejelekan timbul.
Bercermin dari tanda-tanda tadi,, bagaimana dengan desa kamu atau desa
kita! hehehe belajar menyimak keadaan sekitar.
1. Yang dulunya ada seorang imam berjuang,, malah warganya nggak
kompak,, malah sedikit sengit,,
-dengan alasan apapun ini jelas perilaku yang kurang baik.
2. Kepercayaan adat tradisi konyol seakan-akan tumbuh subur,, malah
panjang umur pula',.
3. Berita-berita buruk terutama moral seorang tokoh agama pun kini
cenderung mlorot, dan seakan tidak diadakan ambil sikap bagi warga
yang normal serta wajarnya hal tersebut harus ditegur atau disanksi.
4. Kegiatan desa terkesan mati, terutama perihal kegiatan keagamaan,,
Dan beberapa kejadian yang halus lagi,
Hanya sedikit ulasan jujur saja, perihal kepastian baik dan buruk itu
urusan tuhan. Dan kalau desa kamu/kita jarang ada senyum berarti
kurang sering dibudayakan konser sholawat atau yang lain lah, agar
desa tempat kampung lahir kita ini murah senyum.
NB: silahkan diklaim kalo desa kami buruk, tetapi satu; buat apa cari
perhatian manusia kalo perhatian dari tuhan itu wujudnya surga.
Dan lagi ini hanya sedikit ulasan tanpa menjelekkan pihak manapun,
Maafkan kalau ada tulisan saya yang kebablasan teman,
--
agus_ngawi 085733246907
Thursday, 28 March 2013
Nggak Ada yang Boleh Durhaka
Sekali lagi, Nggak Ada yang Boleh Durhaka!. Ringkasan atau ulasan
singkat ini saya beri judul sederhana saja, "nggak ada yang boleh
durhaka" agar pada tulisan selanjutnya nanti bisa berjalan dengan
tetap santai dan tidak terlau jauh menjudge. Mengingat perihal durhaka
/ kedurhakaan merupakan salah satu keburukan yang bersifat fatal dan
hampir mirip dengan penghianat / lupa berterima kasih atas apa yang
telah diterima.
Serta kemudian, sekali lagi saya kira judul ulasan ini cukup "nggak
ada yang boleh durhaka!" saja,
Selanjutnya, mari ngobrol,,--
Begini, akhir-akhir ini saya sering terngiang-ngiang kata-kata
"dasar anak durhaka" ,
"anak durhaka" ,
"bocah kok durhaka gitu" ,
"anak nggak tau diri" ,
"nggak tau terima kasih" ,
dan lain sebagainya banyak. Dari seringnya kata ini saya dengar
kemudian lagi sinetron-sinetron yang banyak menceritakan tentang
kedurhakaan seorang anak pada ibunya atau kedua orang tuanya, jadi
mikir begini:
kok seakan cuma anak yang selalu menerima label durhaka ini?,
kok selalu anak yang selalu terkena tuntutan kejelekan?,
kok seakan kedurhakaan itu hanya diperankan dan milik umumnya anak?
-saya sedikit bingung,
Apa hanya karena lebih lama tinggal dibumi, sehingga para orang tua
dikategorikan pada semua kebaikan dan harus mendapat penghormatan
mutlak dari anak?-
Apa karena seorang tua itu diidentikan pada figur panutan? Sehingga
anak hanya boleh, sendiko dawuh?
Ada beberapa peristiwa sekitar dan mungkin ini umum terjadi, kita
buat suatu perbandingan:
-saat orang tua sudah mempunyai anak
1. Anak dibesarkan disekolahkan sampai lulus atau paling tidak agar
anak tadi bisa bergaul menyamai teman-temannya, kemudian si anak tadi
dikirim bekerja dengan harap agar sedikit banyak ikut membantu
keuangan keluarga/orang tua.
2. Seseorang membeli anak sapi, dipelihara digemukkan dibesarkan
kemudian jika dirasa sudah cukup besar dan harga pasaran diperkirakan
sudah cukup untung, kemudian sapi tadi dijual.
Apakah tidak sama saja ujungnya, anak dianggap sebagai aset berjalan
hidup dan bisa dimanfaatkan. Itu perkara yang sangat halus,
Perkara kasarnya yaitu: pernah kan kita lewat perhentian lampu merah
atau sebagainya, disitu tidak jarang banyak orang meminta-minta dengan
beserta seorang anak digendongannya. Miris memang, saat usia yang
harusnya diisi dengan bermain dan belajar, malah diajak
berpanas-panasan,.
Kemudian dimana perkara kedurhakaan ini, sebenarnya diposisikan,,?!
-nggak ada yang boleh durhaka- baik dipihak anak maupun orang tua.
Iya, saya (anak) menghormatimu itu pasti tidak perlu dipertanyakan
lagi ini harga mati bagi saya (anak). Karena memang engkau adalah
pendahulu juga berkat engkau kami diadakan, dan merupakan salah satu
ibadah utama kami memuliakan engkau.
Namun tolong juga jangan selalu mempersalahkan kami (anak), kami
malu jika harus memakai label buruk.
-Karena kami masih pemula sebagai pelaku pada muka bumi, minta maklumnya
-karena kalau kejelekan akan selalu dilimpahkan pada kami (anak) dari
mana lagi kami mendapat dukungan di sisi spiritual, tolong maafkan dan
ingatkan kalau kami salah.
Ada satu perumpamaan yang pernah saya dengar dan saya yakin semua
orang pasti pernah mendengar ini.
Secara bagian tubuh,
-anak itu ibarat kaki
-orang tua adalah mata
Perkara normalnya yaitu apabila kaki kesandung mata juga akan
merasakan sakitnya dengan cara mengeluarkan air mata, namun apabila
mata kecolok, kaki hanya bisa diam. Sebenarnya kaki juga punya mata
(mata kaki) hanya saja belum bisa melihat, maka dari itu kaki butuh
fungsi mata agar saat berjalan tidak kesandung dan saat mata
mengeluarkan air mata adalah saat kaki berjalan kemudian bertengger
dipuncak, itu adalah air mata bahagia.
Saling kompak saling bekerjasama mungkin langkah yang bijak dan nyaman.
Apabila saya boleh punya keinginan, Ada satu kalimat yang ingin saya
dengar dari orang tua saya. Seperti kata raja Fillipus 3 kepada
anaknya Alexander (penakluk hebat dan sukses dari makedonia) tatkala
melihat anaknya memiliki satu bakat baik-
"anakku pergilah! cari atau bangun sendiri kerajaanmu, karena kerajaan
ayahmu tak akan cukup besar untukmu" atau skala kecil saya "nak
pergilah! bangun masa depanmu, jangan menyerah tetap tersenyum. Aku
mendukung dan mendo'akanmu"
--
agus_ngawi 085733246907
singkat ini saya beri judul sederhana saja, "nggak ada yang boleh
durhaka" agar pada tulisan selanjutnya nanti bisa berjalan dengan
tetap santai dan tidak terlau jauh menjudge. Mengingat perihal durhaka
/ kedurhakaan merupakan salah satu keburukan yang bersifat fatal dan
hampir mirip dengan penghianat / lupa berterima kasih atas apa yang
telah diterima.
Serta kemudian, sekali lagi saya kira judul ulasan ini cukup "nggak
ada yang boleh durhaka!" saja,
Selanjutnya, mari ngobrol,,--
Begini, akhir-akhir ini saya sering terngiang-ngiang kata-kata
"dasar anak durhaka" ,
"anak durhaka" ,
"bocah kok durhaka gitu" ,
"anak nggak tau diri" ,
"nggak tau terima kasih" ,
dan lain sebagainya banyak. Dari seringnya kata ini saya dengar
kemudian lagi sinetron-sinetron yang banyak menceritakan tentang
kedurhakaan seorang anak pada ibunya atau kedua orang tuanya, jadi
mikir begini:
kok seakan cuma anak yang selalu menerima label durhaka ini?,
kok selalu anak yang selalu terkena tuntutan kejelekan?,
kok seakan kedurhakaan itu hanya diperankan dan milik umumnya anak?
-saya sedikit bingung,
Apa hanya karena lebih lama tinggal dibumi, sehingga para orang tua
dikategorikan pada semua kebaikan dan harus mendapat penghormatan
mutlak dari anak?-
Apa karena seorang tua itu diidentikan pada figur panutan? Sehingga
anak hanya boleh, sendiko dawuh?
Ada beberapa peristiwa sekitar dan mungkin ini umum terjadi, kita
buat suatu perbandingan:
-saat orang tua sudah mempunyai anak
1. Anak dibesarkan disekolahkan sampai lulus atau paling tidak agar
anak tadi bisa bergaul menyamai teman-temannya, kemudian si anak tadi
dikirim bekerja dengan harap agar sedikit banyak ikut membantu
keuangan keluarga/orang tua.
2. Seseorang membeli anak sapi, dipelihara digemukkan dibesarkan
kemudian jika dirasa sudah cukup besar dan harga pasaran diperkirakan
sudah cukup untung, kemudian sapi tadi dijual.
Apakah tidak sama saja ujungnya, anak dianggap sebagai aset berjalan
hidup dan bisa dimanfaatkan. Itu perkara yang sangat halus,
Perkara kasarnya yaitu: pernah kan kita lewat perhentian lampu merah
atau sebagainya, disitu tidak jarang banyak orang meminta-minta dengan
beserta seorang anak digendongannya. Miris memang, saat usia yang
harusnya diisi dengan bermain dan belajar, malah diajak
berpanas-panasan,.
Kemudian dimana perkara kedurhakaan ini, sebenarnya diposisikan,,?!
-nggak ada yang boleh durhaka- baik dipihak anak maupun orang tua.
Iya, saya (anak) menghormatimu itu pasti tidak perlu dipertanyakan
lagi ini harga mati bagi saya (anak). Karena memang engkau adalah
pendahulu juga berkat engkau kami diadakan, dan merupakan salah satu
ibadah utama kami memuliakan engkau.
Namun tolong juga jangan selalu mempersalahkan kami (anak), kami
malu jika harus memakai label buruk.
-Karena kami masih pemula sebagai pelaku pada muka bumi, minta maklumnya
-karena kalau kejelekan akan selalu dilimpahkan pada kami (anak) dari
mana lagi kami mendapat dukungan di sisi spiritual, tolong maafkan dan
ingatkan kalau kami salah.
Ada satu perumpamaan yang pernah saya dengar dan saya yakin semua
orang pasti pernah mendengar ini.
Secara bagian tubuh,
-anak itu ibarat kaki
-orang tua adalah mata
Perkara normalnya yaitu apabila kaki kesandung mata juga akan
merasakan sakitnya dengan cara mengeluarkan air mata, namun apabila
mata kecolok, kaki hanya bisa diam. Sebenarnya kaki juga punya mata
(mata kaki) hanya saja belum bisa melihat, maka dari itu kaki butuh
fungsi mata agar saat berjalan tidak kesandung dan saat mata
mengeluarkan air mata adalah saat kaki berjalan kemudian bertengger
dipuncak, itu adalah air mata bahagia.
Saling kompak saling bekerjasama mungkin langkah yang bijak dan nyaman.
Apabila saya boleh punya keinginan, Ada satu kalimat yang ingin saya
dengar dari orang tua saya. Seperti kata raja Fillipus 3 kepada
anaknya Alexander (penakluk hebat dan sukses dari makedonia) tatkala
melihat anaknya memiliki satu bakat baik-
"anakku pergilah! cari atau bangun sendiri kerajaanmu, karena kerajaan
ayahmu tak akan cukup besar untukmu" atau skala kecil saya "nak
pergilah! bangun masa depanmu, jangan menyerah tetap tersenyum. Aku
mendukung dan mendo'akanmu"
--
agus_ngawi 085733246907
Saturday, 16 February 2013
That Is My First Post _SanAgus
That Is My First Post _SanAgus
malam ini boleh dibilang saya sedang sedikit kesambet untuk menulis lagi,
dan sadar ini adalah perkenalan baru, memulai tulisan baru tentang saya.
dari pertama kenal internet, mengelola website bersama teman, sahabat sekaligus pembimbing saya perihal dunia maya, ternyata ada satu kesimpulan bahwa: manusia hebat itu adalah manusia yang memiliki karya, sekecil apapun juga dalam bentuk apapun, dan sejarah hanya ditulis oleh pemenang.
lepas dari apapun tentu saja saya masih kumpul diskusi perihal lainnya bersama teman-teman saya.
jadi singkat saja untuk That Is My First Post _SanAgus
tulisan blog ini nanti mau diarahkan kemana, yang jelas tulisan kedepan nanti adalah sedikit banyak yang pernah terlintas di otak saya, agar menjadi ringan yaitu saya tulis di blog ini.
_salam kenal_
malam ini boleh dibilang saya sedang sedikit kesambet untuk menulis lagi,
dan sadar ini adalah perkenalan baru, memulai tulisan baru tentang saya.
dari pertama kenal internet, mengelola website bersama teman, sahabat sekaligus pembimbing saya perihal dunia maya, ternyata ada satu kesimpulan bahwa: manusia hebat itu adalah manusia yang memiliki karya, sekecil apapun juga dalam bentuk apapun, dan sejarah hanya ditulis oleh pemenang.
lepas dari apapun tentu saja saya masih kumpul diskusi perihal lainnya bersama teman-teman saya.
jadi singkat saja untuk That Is My First Post _SanAgus
tulisan blog ini nanti mau diarahkan kemana, yang jelas tulisan kedepan nanti adalah sedikit banyak yang pernah terlintas di otak saya, agar menjadi ringan yaitu saya tulis di blog ini.
_salam kenal_
Subscribe to:
Posts (Atom)